Pengakuan Suami Korban Pinjol yang Gantung Diri di Wonogiri

Ilustrasi Gantung Diri Foto: Blok Bojonegoro

JagatBisnis.com – Nanang Ribut Haryanto, suami W (38) yang berani bunuh diri setelah terjebak pinjaman online (pinjol), berterus terang tidak ketahui dan kaget bila istrinya memiliki pinjaman online dengan jumlah puluhan juta rupiah.

” Aku sendiri tidak ketahui bila istri aku memiliki pinjaman online itu sampai mencapai puluhan juta rupiah, aku mengenali setelah membaca pesan amanat yang

ditinggalkannya,” tutur Nanang saat ditemui reporter di rumahnya pada Rabu, 6 Oktober 2021.

Nanang, menjelaskan, saat sebelum meninggal istrinya nampak abnormal pada aksi laris setiap hari, semacam orang bimbang, tidak masak, dan pula malam saat sebelum meninggal memilah bahu suaminya sembari mengatakan perintah menjaga buah hatinya dengan bagus.

Baca Juga :   Pinjol di Kenya Terornya Tak Kalah Mengerikan dari Indonesia

” Aksi laris korban saat sebelum. meninggal memang berlainan, tidak banyak biasanya, pokoknya aksi laris yang abnormal dan banyak memiliki suatu yang dirahasiakan,” tuturnya.

Nanang dengan wajah pilu dan menghasilkan air mata pula mengamanatkan pada seluruh orang, supaya peristiwa ini tidak mengenai pada orang lain dan ukup keluarganya saja. Yang sangat terutama, tutur ia, bila terdapat pinjaman online supaya keluarga pula diberitahu.

Baca Juga :   Hindari Pinjol Ilegal, Perbankan Harus Permudah Akses Masyarakat

” Aku berambisi peristiwa ini dapat untuk penataran seluruh orang, dan jangan hingga meminjam tanpa sepengetahuan keluarga,” tuturnya.

Sebelumnya, seorang bunda rumah tangga bernama samaran W( 38), masyarakat Dusun Selomarto Giriwoyo Wonogiri Jawa Tengah, pada hari Sabtu lalu, 2 Oktober, bunuh diri dengan cara gantung diri di teras rumahnya.

Peristiwa itu diketahui sekitar jam 04. 00 wib, korban sudah ditemukan meninggal terkait di teras rumah korban dengan menggunakan ikatan tambang bercorak hijau.

Baca Juga :   Jika Terjerat Pinjol, Ini Tips Dari OJK Agar Tidak Kena Teror

Peristiwa kali awal diketahui oleh mertua korban. Si mertua berteriak histeris memanggil suami korban dan berikutnya bersama sejumlah masyarakat korban diturunkan dan melaporkan pada pihak berhak.

Dari hasil pengecekan aparat puskesmas, tidak ditemukan tanda- tanda kekerasan korban. Korban pula meninggalkan sepucuk pesan yang ditulis tangan oleh korban yang tertuju pada suaminya, supaya menjaga kedua buah hatinya dan melunaskan utang- utangnya. (pia)

MIXADVERT JASAPRO