Ekbis  

Negara Harus Bisa Penuhi Kebutuhan UMKM Terdampak Krisis

jagatBisnis.com — Dampak Corona (Covid-19) makin terasa. Bahkan, Indonesia menghadapi ancaman resesi. Sehingga UMKM harus memiliki daya saing yang tinggi agar mampu menghadapi ancaman resesi. Saat ini di Indonesia ada 59,2 juta UMKM. Sebanyak 8 juta atau 14 persen dari jumlah seluruhnya sudah go digital.

“Padahal tuntutan sekarang ini ditambah pandemi Covid-19, digital net menjadi satu perangkat yang betul-betul vital untuk UMKM bisa bertahan. Makanya, kita semua harus punya komitmen yang kuat untuk menjaga UMKM,” kata anggota Komisi XI DPR RI, Fraksi PKS, Anis Byarwati dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (14/10/2020) dari diskusi bertema “Kesiapan UMKM Dalam Menghadapi Ancama Resesi”

Dia mengakui, walau saat pandemi ada UMKM yang masih maju dengan usaha yang  berkembang. Namun, banyak juga UMKM yang gulung tikar karena tak mampu bertahan di masa pandemi. Karena tak memiliki daya untuk bersaing ditengah pandemi, terutama yang ultra mikro.

“Seperti usaha-usaha kecil yang letaknya di kampung-kampung. Jangankan untuk berkembang, untuk bertahan hidup saja mereka kesulitan luar biasa. Karena sebelum pandemi, keuntungan mereka tidak terlalu besar. Bahkan, untuk memperoleh modal merasa kesulitan. Makanya, pemanfaatan dana l bantuan dari pemerintah harus tepat sasaran,” tegasnya.

Dia menjelaskan, saat ini UMKM tidak hanya membutuhkan modal untuk memgembangkan usahanya. UMKM juga membutuhkan biaya hidup, seperti bantuan sosial (bansos).

“Makanya, negara harus hadir memberikan kebutuhan UMKM karena UMKM menjadi pemeran utama dalam pertumbuhan ekonomi nasional yaitu sebesar 99 persen dan menyumbang 60 persen PDB nasional,” pungkasnya. (eva)

Baca Juga :   Januari 2022, Penyaluran Kredit BRI Meningkat 7,33 Persen
MIXADVERT JASAPRO