Ganjar Punya Strategi Baru untuk Lawan Varian Delta

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat Rembug Desa.

JagatBisnis.com –  Gubernur Jawa Tengah, Membalas Pranowo hari ini mulai mengadakan rapat marathon dengan Kepala Dusun se Jawa Tengah. Rapat koordinasi berjudul Rembug Dusun itu untuk menata strategi terkini melawan serangan COVID- 19 di Jateng spesialnya versi Muara sungai.

Membalas mengatakan, Rembug Dusun ini dilatarbelakangi pandangan, kalau dusun dengan warga dan aparaturnya merupakan centeng depan perlawanan endemi sebetulnya.

Apalagi, perlawanan dari kota, sudah tidak sanggup lagi membatasi serbuan virus Muara sungai. Dengan sedemikian itu, Membalas berupaya strategi terkini dengan mengoptimalkan perlawanan gerilya dari dusun, dari dusun mengepung corona.

Rembug Dusun digelar setiap hari dengan cara daring dan bergiliran setiap kabupaten atau kota. Pada hari ini 19 Juli 2021, lurah atau kades se Banjarnegara jadi yang awal dibawa Membalas rapat terkait penindakan corona di daerahnya masing- masing.

Baca Juga :   Meksiko Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin J&J Lawan COVID-19

Sebesar 244 lurah atau kades di Banjarnegara menjajaki rapat via aplikasi zoom sejak jam 09. 30 Wib.

Kades Bawang, Purwandaru mengatakan, grupnya aktif mengadakan pembedahan justisi kombinasi bersama Tentara Nasional Indonesia(TNI) atau Polri, Forum Kesehatan, figur warga hingga Pimpinan RT atau RW.

” Kita menitikberatkan pada kenaikan pemahaman, persuasif menyadarkan jika terdapat yang ceroboh prokes,” tuturnya.

Beliau menambahkan, terdapat 22 orang yang positif corona di desanya, seluruh pengasingan di rumah dan ditangani Jogo Tonggo.

” Tidak hanya dorongan dari orang sebelah, kita pula menganggarkan melalui anggaran dusun. Setiap masyarakat yang pengasingan mandiri, kita kasih dorongan Rp250. 000. Kita pula memiliki call center yang dapat digunakan warga untuk menanya terkait penindakan corona,” jelas Kades Bawang.

Baca Juga :   87 Jemaah Umrah Asal Indonesia Positif COVID-19, 10 Orang Diduga Omicron

Sementara Kades Gripit Banjarnegara, Sugeng mengatakan, penindakan endemi di desanya berjalan mudah. Tidak hanya memaksimalkan Jogo Tonggo, di desanya terdapat Forum Kesehatan RT yang bertugas dalam penindakan ini.

” Terdapat 31 orang yang aktif dalam penindakan ini. Tidak hanya bimbingan, kita setiap minggu terdapat kegiatan penyemprotan pembunuh hama di tempat- tempat khalayak. Alhamdulillah hingga hari ini, cuma terdapat 2 masyarakat kita yang positif dan sudah membaik. Kita pula lalu pemasyarakatan prokes di pasar dengan pendekatan persuasif,” jelasnya.

Membalas mengatakan, rembug dusun bersama kades- kades dapat membenarkan situasi yang terjadi.

” Mereka ketahui dengan perinci, tempat kita terdapat 2 pak, kita terdapat 7 pak. Jadi ketahui benar. Alhasil jika kita ingin megedarkan pada mereka yang sakit apakah obat ataupun santapan, itu mereka tolong,” tutur Membalas.

Baca Juga :   Ganjar Pranowo Imbau Pemudik Tidak Menggunakan Kendaraan Roda Dua

Membenarkan gimana pemakaian anggaran dusun untuk penindakan corona,

lanjutnya, dapat dari rembugan dusun itu, dan teruji, lurah atau kades sudah menggunakan 8 persen anggaran dusun untuk corona.

” Anggaran dusun sudah digunakan dari dahulu, sudah mudah penggunaanya. Tidak hanya itu, Jogo Tonggo pula ternyata berjalan. Mengikuti itu, aku optimis dapat melaksanakan itu karena lurah atau kades relatif dapat menanggulangi,” ucapnya.

Beliau menambahkan, perangkat di tingkatan dusun memiliki pengalaman yang mungkin selama ini tidak diketahui tetapi dapat jadi ilustrasi.

” Kades- Kades ini butuh kita membujuk ucapan karena mereka memiliki pengalaman yang mungkin kita tidak ketahui. Mereka kan terdapat di alun- alun, jadi ketahui benar. Jadi akan kita gulirkan lalu, alhasil kita ketahui apa yang terjadi di Jawa Tengah,” jelas Membalas.(ser)

MIXADVERT JASAPRO