JagatBisnis.com – Pertumbuhan segmen mobile dalam industri telekomunikasi Indonesia diproyeksikan terus meningkat seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan semakin tingginya ketergantungan masyarakat terhadap jaringan internet. Kondisi ini mendorong operator telekomunikasi untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas layanan guna memenuhi permintaan yang terus berkembang.
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Fokus Pada Pengembangan Infrastruktur
PT Indosat Tbk (ISAT), yang kini beroperasi di bawah nama Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), mengumumkan strategi untuk memaksimalkan kinerja pada tahun ini. Steve Saerang, SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, menyatakan bahwa perusahaan akan fokus pada strategi go-to-market, yang mencakup perluasan jaringan, peningkatan kualitas layanan, serta inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
“Indosat berkomitmen menghadirkan pengalaman terbaik bagi pelanggan dengan target pertumbuhan agresif seiring meningkatnya kebutuhan layanan digital berkualitas,” ujar Steve.
Untuk mendukung strategi tersebut, Indosat mengalokasikan belanja modal (capex) sekitar Rp 13 triliun pada tahun ini. Dana ini akan difokuskan untuk investasi infrastruktur, pengembangan jaringan, serta ekspansi produk dan layanan guna memenuhi permintaan pelanggan yang terus berkembang. Langkah ini sejalan dengan misi Indosat untuk menghadirkan pengalaman digital kelas dunia, menghubungkan, dan memberdayakan masyarakat Indonesia.
Pada tahun lalu, Indosat berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 9,1% secara tahunan (yoy), mencapai Rp 55,9 triliun. Peningkatan ini didorong oleh perbaikan kualitas layanan serta kontribusi dari seluruh lini bisnis. Pendapatan dari layanan seluler tumbuh 7,5% (yoy), sementara segmen multimedia, data communication, and internet (MIDI) meningkat 23,4% berkat pertumbuhan layanan teknologi informasi (IT).
XL Axiata Fokus pada Digitalisasi dan Merger dengan Smartfren
Sementara itu, PT XL Axiata Tbk (EXCL) juga telah menyiapkan berbagai strategi untuk menarik lebih banyak pelanggan pada 2025. Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O Baasir, menyatakan bahwa perusahaan tetap fokus pada peningkatan pengalaman digital pelanggan dengan menawarkan produk yang sesuai dengan harga kompetitif, memanfaatkan analitik digital dan kecerdasan buatan (AI).
Selain itu, XL Axiata terus mengembangkan layanan digitalisasi dan personalisasi melalui aplikasi MyXL dan AxisNet, serta memperluas cakupan jaringan. Perusahaan juga masih dalam tahap penyelesaian proses penggabungan (merger) dengan PT Smartfren Telecom Tbk.
“Kami masih fokus merampungkan proses merger dengan Smartfren,” ujar Marwan.
Manajemen XL Axiata memproyeksikan jumlah pelanggan entitas gabungan (XLSmart) akan mencapai 94,5 juta pelanggan pada tahun ini, meningkat signifikan dari sekitar 58,8 juta pelanggan pada tahun lalu. Dari sisi keuangan, laporan tahun buku 2024 menunjukkan laba bersih XL Axiata mencapai Rp 1,81 triliun, meningkat 44,72% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,25 triliun.
Kesimpulan: Potensi Pertumbuhan Telekomunikasi Indonesia
Dengan strategi-strategi inovatif yang diterapkan oleh operator-operator besar seperti Indosat dan XL Axiata, industri telekomunikasi Indonesia diperkirakan akan terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan digital masyarakat yang semakin tinggi. Peningkatan infrastruktur, kualitas layanan, dan produk yang relevan akan semakin memperkuat posisi Indonesia di sektor telekomunikasi global. (Hky)