Gapki Sambut Positif Terpilihnya Donald Trump: Ekspor CPO Indonesia Berpotensi Naik

Gapki Sambut Positif Terpilihnya Donald Trump: Ekspor CPO Indonesia Berpotensi Naik. foto dok astra-agro.co.id

JagatBisnis.com – Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Eddy Martono, menyambut positif terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-47. Eddy percaya bahwa kemenangan Trump berpotensi memberikan dampak positif terhadap ekspor produk kelapa sawit Indonesia, khususnya Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya.

Eddy menilai bahwa dengan terpilihnya Trump, ada harapan bahwa ketegangan dan konflik global, seperti perang antara Israel dan sejumlah negara di Timur Tengah serta perang Rusia-Ukraina, dapat segera mereda. Hal ini, menurutnya, akan menciptakan kestabilan yang mendukung perbaikan kondisi ekonomi global.

“Kami berharap dengan terpilihnya Trump, perang segera berhenti, sehingga ekonomi global dapat membaik,” ujar Eddy dalam konferensi pers pada Rabu, 6 November 2024.

Baca Juga :   Donald Trump: Perang Ukraina Tidak Akan Terjadi Jika Saya Tetap Menjabat sebagai Presiden

Pengalaman Positif pada Masa Kepemimpinan Trump

Eddy Martono memiliki pandangan positif terhadap kepemimpinan Trump, mengingat selama periode pertamanya pada 2017-2021, ekspor CPO Indonesia ke AS menunjukkan tren yang sangat baik. “Pada masa Presiden Trump sebelumnya, ekspor minyak sawit kita terus mengalami kenaikan. Seharusnya tidak ada halangan, karena kebijakan yang diambil Trump lebih mendukung sektor perdagangan internasional, termasuk produk sawit Indonesia,” ungkap Eddy.

Data dari Gapki menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2023, Indonesia berhasil mengekspor CPO ke AS sebanyak 2,5 juta ton, menjadikannya salah satu pasar ekspor yang mengalami pertumbuhan signifikan. Ekspor Indonesia ke AS mengalami peningkatan sekitar 10% dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar 2,28 juta ton.

Baca Juga :   Airlangga Hartarto Diperiksa Kejagung soal Kasus CPO

Peningkatan Ekspor ke Negara Lain

Tak hanya AS, ekspor CPO Indonesia ke beberapa negara lainnya juga mengalami kenaikan yang signifikan pada 2023. Misalnya, ekspor ke Afrika meningkat 33%, dari 3,18 juta ton menjadi 4,23 juta ton. Ekspor ke China juga naik 23%, dari 6,28 juta ton menjadi 7,74 juta ton, sementara ekspor ke India tumbuh 8%, dari 5,54 juta ton menjadi 5,97 juta ton.

Dengan situasi yang semakin membaik di pasar global, Eddy optimis bahwa ekspor CPO Indonesia, termasuk ke AS, akan terus mencatatkan angka positif. “Ekspor ke AS tahun lalu tercatat 2,5 juta ton, dan hingga bulan September tahun ini, sudah mencapai 1,76 juta ton,” ungkap Eddy, menambahkan bahwa ada potensi besar untuk meningkatkan angka tersebut pada sisa tahun ini.

Baca Juga :   Trump Akan Kehilangan Proteksi Khusus Twitter

Prospek CPO ke Depan

Di tengah tren positif ini, prospek CPO Indonesia ke depan semakin menjanjikan, terutama jika konflik-konflik global dapat segera mereda dan ekonomi dunia kembali stabil. Dengan kebijakan yang lebih mendukung ekspor dan peningkatan permintaan pasar global, Gapki optimis bahwa sektor kelapa sawit Indonesia akan terus berkembang, memberikan manfaat bagi perekonomian nasional dan mendorong pertumbuhan ekspor yang lebih tinggi lagi.

Seiring dengan kebijakan luar negeri yang lebih stabil di bawah kepemimpinan Trump, peluang bagi Indonesia untuk menguatkan posisi pasar CPO di AS dan negara lainnya akan semakin terbuka lebar. (Mhd)