JagatBisnis.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan bahwa kinerja ekspor barang perhiasan dan barang berharga Indonesia pada periode Januari-Juli 2024 mencapai USD 3,67 miliar. Angka ini menunjukkan lonjakan signifikan sebesar 18,66% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023. Pencapaian ini juga menandai 65,54% dari total ekspor barang perhiasan sepanjang tahun lalu, yang tercatat sebesar USD 5,6 miliar, naik 46,88% dari USD 3,8 miliar di 2022.
“Tren positif ini menjadi pendorong bagi pelaku industri perhiasan dalam negeri untuk terus mengembangkan produk dan memperluas pasar,” ujar Reni Yanita, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), dalam keterangannya di Jakarta.
Dukungan untuk Pelaku IKM
Reni menegaskan bahwa Kemenperin berkomitmen untuk memfasilitasi akses pasar bagi pelaku industri perhiasan, khususnya sektor industri kecil dan menengah (IKM). Salah satu langkah nyata adalah partisipasi dalam Pameran Internasional Jewelry and Gem World (JGW) Hong Kong 2024, yang berlangsung dari 18-22 September. Pameran ini bertujuan memberikan akses pasar dan memperluas jejaring bisnis bagi pelaku IKM, serta mempertemukan mereka dengan buyer potensial dari berbagai negara.
“Hong Kong merupakan salah satu tujuan ekspor utama produk perhiasan Indonesia dan termasuk dalam lima besar negara tujuan ekspor,” lanjut Reni. Selain sebagai pasar potensial, Hong Kong juga memiliki pangsa pasar ekspor produk perhiasan dunia sebesar 11,9%, menjadikannya kompetitor utama.
Peluang dan Pembelajaran
Pameran JGW Hong Kong tidak hanya menjadi ajang pemasaran, tetapi juga kesempatan bagi pelaku IKM untuk belajar dan menggali informasi tentang perkembangan industri perhiasan global. Peserta pameran akan mencakup beragam kelompok produk, termasuk berlian, batu permata, perhiasan emas dan perak, serta teknologi industri perhiasan.
Dengan dukungan sumber daya alam, keahlian SDM perajin, dan peningkatan kualitas produk, Reni optimis bahwa industri perhiasan dalam negeri dapat terus berkembang dan memperbesar pangsa pasarnya di kancah internasional. “Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-12 sebagai negara eksportir terbesar produk perhiasan dengan market share sebesar 2,4%,” ungkapnya.
Enam IKM Terpilih untuk Pameran
Dalam kesempatan yang sama, Alexandra Arri Cahyani, Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, menyampaikan bahwa Ditjen IKMA telah memfasilitasi enam IKM perhiasan binaan untuk berpartisipasi dalam pameran. IKM yang terpilih adalah Ellyhan Jewelry, Nadha Jewelry, D-Natiqa Pearls & Jewels, Borobudur Silver, Ottilia Pearls, dan Mutiara Lombok Waidah. Proses pemilihan melibatkan kurasi yang ketat dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk akademisi dan praktisi bisnis.
Para peserta juga mendapatkan fasilitasi berupa workshop persiapan, serta materi promosi produk seperti foto dan video. “Kami ingin memastikan bahwa para IKM siap menangkap setiap peluang transaksi yang ada,” tutup Alexandra.
Dengan tren yang terus meningkat, diharapkan pelaku industri perhiasan Indonesia dapat memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan daya saing di pasar global. (Mhd)