Singapura dan Malaysia Bersiap Bangun Zona Ekonomi, Batam-Bintan Perlu Perbaikan Infrastruktur untuk Bersaing

Singapura dan Malaysia Bersiap Bangun Zona Ekonomi, Batam-Bintan Perlu Perbaikan Infrastruktur untuk Bersaing. foto dok kebudayaan.kemdikbud.go.id

JagatBisnis.com – Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (Core), Mohammad Faisal, mengungkapkan pandangannya tentang persaingan antara zona ekonomi khusus (KEK) yang direncanakan di Singapura-Malaysia (Johor) dengan KEK di Batam dan Bintan, Indonesia. Menurutnya, Singapura dan Johor memiliki keunggulan komparatif berupa sumber daya manusia yang berkualitas serta lahan yang luas untuk pengembangan pabrik.

Faisal menekankan bahwa infrastruktur yang baik dan konektivitas yang kuat antara Johor dan Singapura akan menjadi daya tarik besar bagi investor. Di sisi lain, untuk Batam dan Bintan bisa bersaing, perlu diperhatikan kualitas infrastruktur serta pemberian insentif yang kompetitif. Kemudahan dalam birokrasi perizinan juga menjadi hal krusial yang harus diperhatikan.

Baca Juga :   Ancaman Kenaikan Harga BBM dan Dampaknya Terhadap Ekonomi Indonesia

Meskipun demikian, Faisal mengungkapkan bahwa Batam dapat tetap bersaing berkat biaya tenaga kerja yang lebih rendah dibandingkan Singapura dan Johor. Namun, untuk meningkatkan daya saing, perbaikan konektivitas jalan darat antara Batam dan Bintan perlu segera dilakukan. Hal ini penting mengingat Singapura dan Johor telah memiliki infrastruktur jalan raya, kereta api, dan kabel bawah laut yang terintegrasi dengan baik.

Baca Juga :   Ancaman Kenaikan Harga BBM dan Dampaknya Terhadap Ekonomi Indonesia

Faisal optimis bahwa dengan perbaikan yang tepat, KEK Batam dan Bintan masih memiliki potensi untuk menarik minat industri tertentu, terutama yang mempertimbangkan biaya tenaga kerja yang lebih rendah di sana.

Pengembangan zona ekonomi khusus antara Singapura dan Malaysia diharapkan dapat menjadi titik lintas batas pertama di Asia Tenggara, dengan tujuan menarik investasi baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara.

Baca Juga :   Ancaman Kenaikan Harga BBM dan Dampaknya Terhadap Ekonomi Indonesia

Menteri Ekonomi Malaysia, Rafizi Ramli, juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan langkah-langkah terakhir dalam pengembangan zona ekonomi khusus dengan Singapura. Kesepakatan ini diharapkan akan ditandatangani dan zona tersebut diluncurkan pada bulan September, yang diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi investasi dan ekonomi di kawasan tersebut.

Dengan persaingan yang semakin ketat di tingkat regional ini, perbaikan infrastruktur dan kemudahan birokrasi di KEK Batam dan Bintan menjadi kunci utama dalam mempertahankan daya saing mereka. (Mhd)