Tungku Smelter di Morowali Meledak

Tungku Smelter di Morowali Meledak Foto : Kumparan

JagatBisnis.com –  Ledakan tungku smelter di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah, pada Minggu (24/12) pagi, menyisakan duka mendalam. Sebanyak 12 orang meninggal dunia dan 51 orang lainnya luka-luka.

Kejadian ini menjadi sorotan berbagai pihak, termasuk Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Presiden KSPI/Partai Buruh, Said Iqbal, mengatakan insiden tersebut merupakan dampak dari investasi China di Morowali yang menyebabkan upah murah dan mengabaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Baca Juga :   Kloset Jongkok di Duren Sawit Meledak

“Persoalan K3 sudah terjadi berulang-ulang. Bahkan sampai memakan korban jiwa. Ini tidak bisa dibiarkan,” kata Said Iqbal dalam pernyataan resmi, Minggu (24/12).

Ledakan tungku smelter di Morowali terjadi sekitar pukul 5.30 WIB. Saat itu, para pekerja sedang melakukan perbaikan tungku dan memasang plat pada bagian tungku tersebut. Namun, tiba-tiba terjadi ledakan yang memicu ledakan tabung oksigen di sekitar area.

“Penerapan K3 harus benar-benar dipastikan berjalan dan ada sanksi berat bagi yang melanggar,” tegasnya.

Baca Juga :   Wanita Ditemukan Tewas di Kamar Mes di Morowali

Selain itu, Partai Buruh mendesak agar UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja segera direvisi, karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Terlebih di UU 1/1970 hanya mengatur sanksi 100 ribu, sehingga tidak memberikan efek jera.

Baca Juga :   Ledakan Smelter China di Morowali, 13 Orang Tewas

Kejadian ledakan tungku smelter di Morowali menjadi bukti bahwa persoalan K3 di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah yang besar. Pemerintah dan pengusaha harus bekerja sama untuk memastikan penerapan K3 berjalan dengan baik dan ada sanksi tegas bagi yang melanggar. (tia)