PeduliLindungi Berubah Menjadi SatuSehat Hari Ini

JagatBisnis.comAplikasi Peduli Lindungi bakal berubah tampilan dan isinya di smartphone berganti dengan aplikasi Satu Sehat yang di klaim lebih lengkap dari aplikasi Peduli lindungi, bila yang sebelumnya hanya berisi informasi vaksin, lokasi vaksin, sertifikat vaksin, yang ini katanya lebih lengkap dan canggih.

Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) Setiaji menyebut nama PeduliLindungi sebagai aplikasi skrining COVID-19 mulai besok bakal ‘lenyap’ dari smartphone.

Namun, masyarakat tidak perlu menghapus aplikasi lantaran PeduliLindungi otomatis berubah menjadi Satu Sehat.

“Iya benar mulai besok bakal digantikan Satu Sehat. Tidak perlu install ulang, nanti hanya butuh upgrade aplikasi,” kata dia .
Seperti diketahui, aplikasi Satu Sehat bakal mencakup data riwayat medis pasien lebih lengkap, tidak hanya terkait COVID-19 melainkan seluruh penyakit.

Hal ini akan memudahkan pasien saat berobat ke dokter lantaran tidak perlu membawa sederet dokumen sebagai data penunjang pemeriksaan di faskes.

Beberapa manfaat aplikasi SatuSehat di antaranya:
Akan ada poin yang bisa ditukar dengan misalnya suplemen atau vitamin

Akses ke medical record hasil laboratorium termasuk kardiologi

Ibu-ibu bisa mengakses vaksin miliknya dan anak Untuk mengantisipasi kebocoran data, Kemenkes bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

“Mulai dari tata kelola dan lain sebagianya,” katanya.
Kemenkes pun tengah menguji aplikasi SatuSehat untuk standar ISO 27001. Ini bertujuan memastikan aplikasi secara insfrastruktur dan lainnya, aman.
Kami belajar dari hal lalu, tentunya kami perkuat (keamanannya). Setiap kejadian, itu menjadi pembelajaran buat kita,” kata Sandiman Ahli Madya BSSN Anton Setiyawan.
BSSN melakukan evaluasi terkait bagian-bagian dari sistem aplikasi PeduliLindungi untuk mengetahui bagian mana yang harus ditingkatkan.

Baca Juga :   PPLN Tak Perlu Lagi e-Hac, Gantinya Unduh PeduliLindungi

“Misalnya bagian verifikasi, kami perkuat. Atau misalnya bagian penyimpanan file atau pengamanan database, kami juga perkuat,” ujarnya.

Ia memastikan evaluasi aplikasi PeduliLindungi menjadi Satu Sehat sesuai prosedur dan standar.
Dari evaluasi tersebut, Anton menegaskan bahwa data-data pribadi di aplikasi Satu Sehat akan dikelola sesuai prinsip yang ada di Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP).

Kemenkes berkoordinasi dengan BSSN terkait penerapan prinsip perlindungan data pribadi.

“Kami berkoordinasi tentang bagaimana prinsip itu bisa dijalankan secara teknis pada sistem Satu Sehat,” kata Anton.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan setiap pengguna PeduliLindungi dapat mengakses semua data kesehatan pribadi kapan pun melalui aplikasi SatuSehat.

Data yang dimaksud seperti hasil kunjungan ke rumah sakit, pembelian obat di apotek, frekuensi berolahraga, hingga gaya hidup pengguna.
Kalau sakit, bisa share data ke dokter. Dokter akan jauh lebih cepat tahu penyakit apa yang diatasi,” kata Budi dalam saluran resmi Sekretariat Presiden, pada Januari (2/1).

Data yang terintegrasi dengan SatuSehat juga dapat digunakan oleh Dinas Kesehatan di setiap pemerintah daerah (pemda) untuk memahami kesehatan populasi di level kota, kecamatan, dan desa.
Alhasil, pemerintah dapat melakukan intervensi sesuai dengan kebutuhan masing-masing tingkat pemerintahan di daerah.

“Lebih pas, spesifik berbasis data, efektif, dan efisien,” ujar Budi.
Dalam mengembangkan platform ini, Kementerian Kesehatan mengadopsi model infrastruktur Platform-as-a-service (PAAS) yang menghubungkan seluruh ekosistem pelaku industri kesehatan untuk menciptakan satu data kesehatan nasional yang dapat diandalkan.

Nantinya platform ini akan menjadi penghubung antar platform aplikasi yang beragam pada berbagai pelaku industri kesehatan.

Untuk itu, semua aplikasi maupun fasilitas pelayanan kesehatan seperti RS vertikal, RS pemerintah, RS swasta, Puskesmas, Posyandu, laboratorium, klinik hingga apotek harus mengikuti standar yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan di platform SATUSEHAT.

Baca Juga :   Wapres Tegaskan PeduliLindungi Tetap Berlaku meski PPKM Dicabut

Dikatakan Menkes, adanya IHS pertukaran data kesehatan nasional akan lebih efisien dan efektif. Melalui platform ini, masyarakat tidak perlu lagi membawa berkas rekam medis fisik jika harus berpindah rumah sakit.

Semua resume rekam medis pasien telah terekam secara digital di platform SatuSehatyang terintegrasi dengan PeduliLindungi dan bisa diakses melalui ponsel, di mana pun dan kapan pun.
Melalui integrasi ini kita akan mengintegrasikan data kesehatan pasien dari seluruh fasilitas kesehatan (RS, Klinik, Lab, Apotik) ke dalam PeduliLindungi. Sehingga pasien rujukan ke RS tidak perlu repot mengirim dokumen medis yang berisi hasil lab/diagnosa atau mengulang pemeriksaan lab, karena semua data seperti USG, rekam jantung, CT Scan, termasuk obat yang telah diberikan sudah masuk ke PeduliLindungi.” jelas Menkes.

Begitu juga dengan tenaga kesehatan, dengan adanya platform SatuSehat, nakes tidak perlu menginput data berulang pada aplikasi yang berbeda.

Cukup mengisi di satu aplikasi, yang secara otomatis terhubung dengan aplikasi kesehatan lainnya.

Selain terintegrasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan, laboratorium dan apotek, Kemenkes berencana melakukan integrasi SatuSehat dengan BPJS Kesehatan.

Integrasi meliputi sistem pencatatan tuberkulosis, sistem pencatatan secara digital data kematian Maternal dan Perinatal, imunisasi, sistem rujukan nasional, kesehatan ibu dan anak, Sistem informasi manajemen data terpadu kesehatan lingkungan dan pengendalian penyakit.
Proses integrasi data ke platform SatuSehat akan dilakukan melalui beberapa fase dengan target melengkapi data yang termasuk ke dalam standar resume medis ke IHS.

Baca Juga :   Mulai Hari ini, Beli MGC Pakai PeduliLindungi

Fase pertama, data pendaftaran pasien dan diagnosa. Fase kedua adalah data prosedur medis, data kondisi vital, dan data diet.

Fase kedua, data obat yang terintegrasi dengan kamus obat (KFA). Fase keempat, data observasi laboratorium dan data observasi radiologi. Kemudian, fase kelima, data alergi dan data kondisi fisik.

“Saya harapkan SatuData Kesehatan akan terus berkembang, mengintegrasikan data demografi, data medis, bahkan juga data genomika, yang akan kita luncurkan Agustus mendatang. Sehingga Indonesia akan memiliki sistem data kesehatan digital yang paling lengkap dan terintegrasi” ujar Menkes.
Lebih lanjut, Menkes berharap integrasi data kesehatan ini semakin memperkokoh sistem kesehatan Indonesia yang lebih canggih, efisien dan efektif.

Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan sekaligus Chief Digital Transformation Office, Setiaji menyebutkan saat ini sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan telah melakukan uji coba platform baru ini.

“Platform ini telah diuji coba kepada 41 rumah sakit vertikal milik pemerintah pada tahap alpha testing dan sedang berlangsung uji coba fase beta yang melibatkan 31 institusi dari latar belakang yang berbeda–beda,” kata Setiaji.

Hingga akhir tahun 2022, Kemenkes menargetkan akan ada sekitar 8.000 fasilitas layanan kesehatan di Indonesia telah terintegrasi dengan IHS dan seluruhnya terintegrasi pada 2023.

Setiaji menyebutkan Kementerian Kesehatan telah bekerja sama dengan Badan Siber Sandi Negara (BSSN) untuk memastikan keamanan data pribadi pengguna. Hal ini juga akan diperkuat dengan regulasi dari Kemenkes yang akan mengatur penggunaan platform SatuSehat

“Regulasi ini telah ditandatangani oleh Menteri Kesehatan. Mudah-mudahan setelah launching ini bisa kita keluarkan aturan tersebut,” harap Setiaji. (den)

MIXADVERT JASAPRO