Masjid Al Jabbar Bandung Ditutup

JagatBisnis.com –  Masjid Al Jabbar yang viral karena membludaknya jama’ah yang datang untuk beribadah ataupun sekedar ‘piknik’ karena kagum akan kemegahan dan arsitek yang indah dari bangunan masjid itu.

Kali ini, masjid yang terletak di Cimencrang No.14, Cimenerang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat itu terlihat kumuh penuh sampah.

Hal tersebut terlihat dalam sejumlah video yang beredar di media sosial.

Dalam tayangan yang beredar, terlihat sampah tercecer di pelataran Masjid Al Jabbar.
Sampah itu menjadi bukti joroknya para pengunjung Masjid Al Jabbar.

Sebab, sampah sengaja ditinggalkan dan tergeletak seluruh area masjid.
Terkait hal tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, penutupan dilakukan untuk evaluasi.

Terhitung, sejak Senin (27 Februari 2023), Masjid Raya Al Jabbar Bandung ditutup sementara.

Penutupan dilakukan 2 minggu dari 27 Februari hingga 13 Maret 2023.
Mulai senin (hari ini) selama dua minggu kita akan beres-beres lagi mengevaluasi mana saja yang berhasil dan kurang,” ujar Ridwan Kamil, “selain itu menjelang Bulan Suci Ramadhan bila kondisinya seperti ini akan membuat tidak nyaman bagi pengunjung yang mau beribadah dan melakukan kegiatan keagamaan disini”. Lanjut kang Emil

Menanggapi penutupan ini, warga Rancasari yang berada di sekitar Masjid Al Jabbar mengaku setuju.

Farida (56) mengatakan, evaluasi ini sangat penting demi operasional Al Jabbar yang lebih baik.
Hal ini menyebabkan kesemrawutan dan kemacetan lalu lintas.

Warga Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Hadi Saputro (50) mengungkapkan, sudah saatnya melakukan evaluasi dan penataan.

Sehingga Masjid Raya Al Jabbar bisa kembali bersinar tanpa hal-hal negatif yang mengelilinginya.
Saya setuju kalau dievaluasi. Karena jangan sampai ini masjid megah dan indah, tapi kotor banyak sampah dan kumuh sama pedagang. Apalagi mau Ramadan, mungkin akan lebih banyak yang mengunjungi Al Jabbar, baik untuk beribadah atau ngabuburit,” katanya.

Ia pun berharap setelah evaluasi ini dilakukan, penertiban bisa dilakukan secara konsisten baik kepada pengunjung atau pedagang.Jangan sampai kendor, agar masa evaluasi yang memakan waktu dua minggu ini bisa dimaksimalkan kegiatan untuk membersihkan mesjid kebanggan warga Jawa Barat ini. (den)