Trump Restui Akuisisi US Steel oleh Nippon Steel Senilai US$ 14,9 Miliar

Trump Restui Akuisisi US Steel oleh Nippon Steel Senilai US$ 14,9 Miliar

JagatBisnis.com – Setelah melewati proses panjang selama 18 bulan yang penuh tekanan politik dan penolakan serikat pekerja, Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya memberikan persetujuan atas akuisisi US Steel oleh Nippon Steel senilai US$ 14,9 miliar pada Jumat (13/6).

Melalui penandatanganan perintah eksekutif, Trump memberi lampu hijau bagi merger dua raksasa industri baja ini, dengan syarat kedua perusahaan menandatangani perjanjian dengan Departemen Keuangan AS guna mengatasi kekhawatiran terkait keamanan nasional. Beberapa saat kemudian, Nippon Steel dan US Steel mengonfirmasi bahwa kesepakatan tersebut telah diteken.

“Kami siap menjalankan komitmen kami untuk mengembalikan kejayaan industri baja dan manufaktur Amerika,” tulis pernyataan bersama dari kedua perusahaan.

Dalam perjanjian itu, Nippon Steel dan US Steel sepakat untuk melakukan investasi baru senilai US$ 11 miliar hingga tahun 2028, mencakup berbagai aspek seperti tata kelola perusahaan, penguatan produksi dalam negeri, dan kepatuhan terhadap prinsip perdagangan adil.

Seorang juru bicara Nippon Steel di Tokyo menegaskan bahwa perusahaan Jepang tersebut akan mengakuisisi 100% saham US Steel, memperkuat kehadirannya di pasar strategis Amerika Serikat.

Meskipun sempat muncul wacana mengenai penerbitan “saham emas” yang akan memberikan pemerintah AS hak veto atas keputusan penting di US Steel, rincian soal mekanisme ini tidak disampaikan dalam pengumuman akhir.

Senator David McCormick dari Pennsylvania, negara bagian tempat markas besar US Steel berada, sebelumnya menyatakan bahwa saham emas akan memberikan kontrol strategis yang penting bagi pemerintah.

Akuisisi ini dipandang sebagai langkah krusial dalam menyelamatkan US Steel yang tengah mengalami tekanan operasional, sekaligus memperkuat posisi Nippon Steel di pasar baja global. Dengan memanfaatkan proyek-proyek infrastruktur besar di AS dan tetap terlindungi dari tarif impor baja sebesar 50%, Nippon Steel akan memiliki akses yang lebih besar ke peluang ekonomi jangka panjang.

Reuters juga melaporkan bahwa Nippon Steel telah merencanakan investasi tambahan senilai US$ 3 miliar untuk pembangunan pabrik baru setelah 2028, mempertegas komitmen ekspansi mereka di Amerika.

Sebagai produsen baja terbesar keempat di dunia, langkah ini menjadi bagian dari strategi global Nippon Steel untuk memenuhi permintaan baja berkualitas tinggi, di tengah meningkatnya tensi perdagangan internasional dan proteksionisme ekonomi. (Mhd)