JagatBisnis.com – Starbucks berencana mempercepat penerapan model layanan dan staf terbaru ke seluruh 18.000 gerainya di Amerika Utara pada akhir musim panas 2025. Langkah ini lebih cepat dari rencana awal yang hanya menargetkan sepertiga gerai di AS pada akhir tahun.
CEO Starbucks, Brian Niccol, menyampaikan percepatan ini sebagai bagian dari strategi inti “Back to Starbucks” yang fokus mengembalikan pengalaman kedai kopi di dalam toko. Strategi ini sekaligus mengurangi ketergantungan pada pesanan melalui mobile dan layanan takeaway.
“Kami telah belajar banyak dari uji coba awal dan sekarang tahu apa yang harus dilakukan. Saatnya memperluas skala implementasi,” ujar Niccol dalam wawancara saat pertemuan kepemimpinan Starbucks di Las Vegas, Selasa (10/6).
Model “Green Apron”: Teknologi Canggih dan Barista Khusus Drive-Through
Model layanan terbaru yang disebut Green Apron mengintegrasikan teknologi pemrosesan pesanan yang lebih efisien dan menghadirkan barista khusus untuk layanan drive-through. Sistem ini telah diuji coba di 700 gerai dan diklaim berhasil mempercepat waktu layanan serta meningkatkan penjualan, meski detail data belum dipublikasikan.
Niccol menargetkan setiap pesanan dapat diselesaikan dalam waktu maksimal empat menit. Ia menekankan bahwa fokusnya bukan sekadar efisiensi biaya jangka pendek, melainkan investasi strategis dalam tenaga kerja dan teknologi demi pertumbuhan berkelanjutan.
“Kami akan tegas dalam pengeluaran yang tidak mendukung strategi ‘Back to Starbucks’. Transformasi ini memang membutuhkan waktu dan akan berdampak sementara pada laba,” kata Niccol.
Investor Tunggu Bukti Kinerja dan Panduan Keuangan
Meski demikian, investor masih menanti bukti nyata dari langkah transformasi ini. Dalam lima tahun terakhir, saham Starbucks hanya naik 11%, jauh tertinggal dari kenaikan 88% indeks S&P 500.
Lembaga riset TD Cowen bahkan menurunkan peringkat saham Starbucks dari “buy” menjadi “hold” karena keraguan akan kecepatan hasil turnaround.
Starbucks berencana mengadakan Investor Day pada 2026 untuk memberikan gambaran lebih jelas terkait dampak finansial dari strategi ini.
Momentum Strategis dan Komitmen Jangka Panjang
Pertemuan kepemimpinan di Las Vegas ini merupakan yang pertama sejak 2019 dan dihadiri lebih dari 14.000 manajer serta pemimpin internal Starbucks dari berbagai wilayah. Acara ini menegaskan komitmen perusahaan dalam memperkuat pengalaman pelanggan dan pertumbuhan jangka panjang. (Hky)