Ekbis  

Indocement Tarik Saham Tresuri, Kurangi Modal Disetor untuk Stabilkan Perdagangan

Indocement Tarik Saham Tresuri, Kurangi Modal Disetor untuk Stabilkan Perdagangan

JagatBisnis.com – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), emiten produsen semen dengan kode saham INTP, berencana melakukan pengurangan modal disetor melalui penarikan saham hasil pembelian kembali (buyback) yang saat ini tercatat sebagai saham tresuri.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), disebutkan bahwa saat ini INTP memiliki modal dasar sebesar Rp 4 triliun atau setara 8 miliar saham, dan modal disetor Rp 1,84 triliun yang mewakili 3.681.231.699 saham. Komposisi kepemilikan saham INTP saat ini terdiri dari Heidelberg Materials AG (51%), publik (40%), dan saham tresuri (9%).

Baca Juga :   Penjualan Semen Indocement Meningkat 9% hingga November 2024, Tantangan Oversupply Masih Menghantui

Corporate Secretary INTP, Dani Handajani, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk merespons kondisi pasar yang tengah berfluktuasi secara signifikan.

“Aksi ini merupakan strategi perusahaan dalam menghadapi pasar yang tidak stabil sekaligus memperkuat kepercayaan investor terhadap saham INTP,” jelas Dani dalam keterangannya, Senin (14/4).

Penarikan Saham Buyback Maksimal 50%

INTP berencana menarik kembali sebagian saham hasil buyback yang dilakukan pada tahun 2021, 2022, dan 2024. Jumlah saham yang akan ditarik mencapai 165.628.900 saham atau setara 50% dari total saham tresuri yang dimiliki perusahaan saat ini.

Baca Juga :   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Siap Hadapi Era Suku Bunga Rendah dan Oversupply Semen

Langkah ini juga diharapkan bisa menjaga stabilitas perdagangan saham INTP di tengah kondisi pasar modal yang sedang mengalami volatilitas tinggi.

Meski melakukan pengurangan modal disetor, manajemen INTP menegaskan bahwa tidak akan ada dampak terhadap operasional perusahaan ke depan. Seluruh kegiatan usaha akan berjalan seperti biasa.

RUPSLB Digelar Mei 2025

Rencana penarikan saham ini akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan berlangsung pada 21 Mei 2025. Keputusan final akan ditentukan dalam forum tersebut setelah mendapat persetujuan dari para pemegang saham.

Baca Juga :   Indocement Apresiasi Potensi Penurunan Suku Bunga The Fed dan Harapkan Insentif PPN DTP Berlanjut.

Langkah ini juga melengkapi strategi jangka panjang INTP yang sebelumnya mengalokasikan dana sebesar Rp 2,25 triliun untuk buyback saham pada periode mulai Mei 2025, sebagai bagian dari penguatan struktur modal dan efisiensi perusahaan di tengah tantangan industri semen. (Mhd)