Menanti Keputusan Sidang Isbat Awal Syawal 2025: Kapan Lebaran Dirayakan?

Menanti Keputusan Sidang Isbat Awal Syawal 2025: Kapan Lebaran Dirayakan?

JagatBisnis.com – Bulan Ramadan kini telah memasuki hari ke-19, dan umat Islam di seluruh dunia mulai bersiap menyambut hari kemenangan, Idul Fitri. Tentu saja, pertanyaan besar yang kini banyak beredar adalah: Kapan umat Islam akan merayakan Lebaran 2025?

Menurut informasi yang dikutip dari Kementerian Agama (Kemenag), penetapan Hari Raya Idul Fitri tahun ini akan dilakukan melalui sidang isbat awal Syawal yang dijadwalkan pada tanggal 29 Ramadan, tepatnya pada 29 Maret 2025.

Sidang isbat ini akan dipimpin oleh Dirjen Bimas Islam, Abu Rokhmad, yang memberikan penegasan mengenai pelaksanaan sidang di kantor pusat Kemenag, Jakarta. “Kami akan menggelar sidang isbat pada 29 Maret 2025. Sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal,” ungkap Abu Rokhmad dalam Rapat Persiapan Sidang Isbat yang diadakan pada 18 Maret 2025.

Baca Juga :   BPN Libatkan Banyak Pihak untuk Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Lebaran

Sidang isbat ini bertujuan untuk menetapkan awal bulan Syawal, yang bertepatan dengan hari raya Idul Fitri, dengan menggabungkan dua metode penentuan: hisab (perhitungan astronomis) dan rukyat (pengamatan langsung hilal). Hal ini merupakan bagian dari ajaran Islam dan sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 Tahun 2024, yang menyatakan bahwa penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah harus dilakukan melalui kedua metode tersebut.

Menurut perhitungan astronomis, konjungsi atau ijtimak akan terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57.58 WIB. Pada saat matahari terbenam, posisi hilal diperkirakan akan berada pada angka minus tiga di Papua dan minus satu di Aceh, berdasarkan data astronomi yang telah dihimpun. Proses verifikasi dilakukan dengan metode rukyat untuk memastikan hasilnya.

Baca Juga :   Tempat Ini Favorit saat Libur Lebaran

Abu Rokhmad menjelaskan bahwa ada dua dimensi dalam proses rukyat: pertama, dimensi ta’abbudi (ibadah), yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan umat untuk melakukan rukyat guna memulai atau mengakhiri puasa. Kedua, dimensi pengetahuan, yang menjadikan rukyat sebagai proses verifikasi atas data perhitungan astronomi.

Rukyatul Hilal sendiri akan dilaksanakan di 33 titik di seluruh Indonesia, dengan satu titik di setiap provinsi kecuali Bali, mengingat suasana Nyepi yang berlangsung di sana. Proses rukyat ini bertujuan untuk memastikan apakah posisi hilal terlihat di lapangan sesuai dengan perhitungan.

Sebagai bagian dari proses sidang isbat, Kemenag juga akan menyelenggarakan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB hingga menjelang magrib, diikuti dengan sidang isbat pada pukul 18.45 WIB yang akan berlangsung tertutup. Sidang ini akan dihadiri oleh perwakilan dari duta besar negara sahabat, ahli falak, organisasi masyarakat Islam, serta instansi terkait seperti LAPAN, BMKG, BRIN, dan Planetarium Bosscha.

Baca Juga :   WNI di Belanda Salat Idul Fitri pada Senin

Hasil dari sidang isbat ini akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar, yang akan memberikan kepastian tanggal 1 Syawal dan hari raya Idul Fitri 2025.

Dengan demikian, umat Islam kini tinggal menunggu hasil sidang isbat untuk menentukan kapan mereka dapat merayakan Lebaran dengan penuh kebahagiaan dan kemenangan. (Mhd)