Ekbis  

Merdeka Battery Materials Sukses Lakukan Penjualan Perdana MHP, Tandai Langkah Strategis di Industri Baterai Kendaraan Listrik

Merdeka Battery Materials Sukses Lakukan Penjualan Perdana MHP, Tandai Langkah Strategis di Industri Baterai Kendaraan Listrik

JagatBisnis.com – PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) baru saja mencatatkan pencapaian penting dengan melakukan penjualan perdana produk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) atau hasil pengolahan bijih nikel laterit. MHP merupakan bahan baku utama untuk produksi baterai kendaraan listrik, yang sangat dibutuhkan di pasar global.

Produk MHP ini merupakan hasil produksi dari PT ESG New Energy Material (PT ESG), perusahaan patungan antara MBMA dan GEM Co., Ltd (GEM) yang menggunakan teknologi smelter HPAL (High-Pressure Acid Leach). Pada Februari 2025, PT ESG berhasil mendapatkan Izin Usaha Industri (IUI), dan di bulan Maret 2025, mereka sukses melaksanakan penjualan perdana dengan mengirimkan sebanyak 6.500 metrik ton nikel dalam bentuk MHP.

Baca Juga :   AS Segera Batasi Suplai Baterai Kendaraan Listrik dari China, Ini Dampaknya

Pengiriman perdana ini merupakan langkah awal dari rangkaian pengiriman yang direncanakan sepanjang tahun 2025, dengan target produksi tahunan sebanyak 30.000 ton nikel MHP. Train 1, dengan kapasitas 20.000 ton per tahun, telah berhasil di-commissioning pada Desember 2024 dan beroperasi sesuai atau bahkan melampaui kapasitas rancangannya. Sementara itu, Train 2, dengan kapasitas 10.000 ton per tahun, saat ini sedang dalam tahap commissioning dan diperkirakan akan memulai produksi pada kuartal kedua 2025.

Untuk memastikan pasokan bahan baku yang berkelanjutan dan berbiaya rendah, PT ESG akan mengandalkan tambang PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) milik MBMA. Tambang ini akan menyediakan bijih limonit yang stabil dalam jangka panjang, mendukung kelancaran produksi MHP. Pembangunan pabrik persiapan bijih atau Feed Preparation Plant (FPP) di Tambang SCM juga sedang berjalan sesuai jadwal dan diperkirakan akan mulai beroperasi pada paruh kedua 2025. Pabrik ini akan mendukung transportasi bijih limonit ke pabrik PT ESG yang terletak di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Baca Juga :   Tok! Insentif Kendaraan Listrik Rp7 Juta Berlaku untuk Mobil, Motor dan Bus

Teddy Oetomo, Presiden Direktur MBMA, menyatakan bahwa keberhasilan penjualan perdana MHP ini menjadi tonggak penting bagi perusahaan. “Keberhasilan ini mencerminkan kemampuan kami untuk menyelesaikan proyek sesuai jadwal dan mengirimkan bahan baterai berkualitas tinggi ke pasar global. Dengan permintaan bahan baterai yang terus meningkat, MBMA berada pada posisi yang kuat untuk memanfaatkan transisi energi global dan memperkuat posisi kami sebagai pemasok utama bagi industri baterai kendaraan listrik,” ungkapnya.

Baca Juga :   PLN Memperluas Layanan dengan Aplikasi PLN Mobile untuk Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik

Selain di pabrik HPAL PT ESG, MBMA juga sedang mempersiapkan pembangunan pabrik HPAL kedua yang dioperasikan oleh PT Meiming New Energy Material (PT Meiming) dengan kapasitas produksi tahunan 25.000 ton nikel MHP. Sementara itu, pabrik HPAL ketiga yang dioperasikan oleh PT Sulawesi Nickel Cobalt (SLNC), dengan kapasitas 90.000 ton nikel MHP per tahun, sedang dalam tahap konstruksi dan diharapkan mulai beroperasi pada pertengahan 2026.

Langkah-langkah ini menegaskan komitmen MBMA untuk menjadi pemain utama dalam industri bahan baku baterai kendaraan listrik, mendukung transisi energi yang semakin berkembang. (Mhd)