JagatBisnis.com – Honda kembali melanjutkan ekspansi elektrifikasinya di Indonesia dengan peluncuran mobil listrik Honda e:N1 di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Pada tahap awal, Honda akan fokus memasarkan model ini untuk segmen business to business (B2B).
Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Billy, menjelaskan bahwa konsumen dapat merasakan pengalaman berkendara mobil listrik tanpa harus langsung memilikinya. Untuk itu, Honda menawarkan paket biaya berlangganan Honda e:N1 sebesar Rp 22 juta per bulan dengan kontrak selama 5 tahun bagi konsumen B2B, dengan opsi kepemilikan setelah masa berlangganan selesai.
“Durasi kontrak lima tahun dipilih karena itu merupakan waktu yang biasanya digunakan oleh pelanggan B2B untuk kendaraan operasional,” kata Billy dalam konferensi pers, Jumat (14/2).
Paket Berlangganan untuk Konsumen Ritel
Selain untuk segmen B2B, konsumen ritel juga memiliki kesempatan untuk berlangganan Honda e:N1. Honda bekerja sama dengan mitra finansial Orico Ballmor Finance untuk mengurus detail kontrak berlangganan bagi konsumen ritel. Jika konsumen ingin berhenti berlangganan di tengah jalan, akan ada ketentuan yang dibahas antara konsumen dan mitra finansial tersebut.
300 Unit Honda e:N1 dan Pengiriman Perdana pada April 2025
Honda mendapatkan kuota 300 unit Honda e:N1 yang diproduksi di pabrik Honda China. Pengiriman pertama dijadwalkan pada bulan April 2025. Untuk memperkuat ekosistem mobil listrik di Indonesia, Honda juga meluncurkan program Honda Electrified Experience yang bertujuan tidak hanya menyediakan produk, tetapi juga memberikan layanan purnajual yang komprehensif, dukungan infrastruktur, dan memberikan nilai tambah pada kepemilikan kendaraan.
Dukungan Purna Jual dan Ekspansi Dealer
Honda optimis bahwa Honda e:N1 akan diterima dengan baik di Indonesia, mengingat lebih dari 150 dealer Honda yang ada di seluruh Indonesia yang siap memberikan layanan perawatan untuk mobil listrik ini. Honda juga akan membuka enam dealer baru dengan fasilitas lebih lengkap untuk mobil listrik di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Cikarang, dan Samarinda.
Honda Fokus pada Inovasi Elektrifikasi Jangka Panjang
Terkait anggapan bahwa Honda terlambat dalam menghadirkan mobil listrik dibandingkan dengan kompetitor, terutama merek asal China, Billy menegaskan bahwa bagi Honda, elektrifikasi bukan hanya tren sesaat. Honda berencana meluncurkan 30 model mobil listrik global hingga 2030. Namun, menurut Billy, inovasi bagi Honda bukan soal kecepatan, tetapi tentang memastikan setiap fase transisi elektrifikasi dapat memberikan kenyamanan bagi para konsumen.
“Dalam hal inovasi, kami ingin memastikan bahwa setiap langkah transisi elektrifikasi Honda memberikan kenyamanan dan kepercayaan bagi konsumen,” pungkasnya. (Zan)