Ekbis  

Optimisme PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) Menyongsong Tahun 2025 dengan Fokus pada Pengembangan Pasar dan Diversifikasi Produk

Optimisme PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) Menyongsong Tahun 2025 dengan Fokus pada Pengembangan Pasar dan Diversifikasi Produk

JagatBisnis.com – PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA), perusahaan yang bergerak di industri gas, optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan positif pada tahun 2025. Hal ini sejalan dengan perkembangan industri di wilayah Kalimantan yang terus berkembang pesat.

Pada tahun 2025, perusahaan berencana untuk mengalokasikan investasi pada tiga aspek utama, yakni pengembangan pasar, diversifikasi produk, dan penguatan sumber daya manusia (SDM). Rini Dwiyanti, Direktur Utama SBMA, mengungkapkan bahwa pertumbuhan kinerja perusahaan akan didorong oleh peningkatan kapasitas utility plant yang solid.

“Kami melihat potensi besar dalam sektor jasa ini untuk memelihara dan meningkatkan layanan ke pelanggan yang ada dengan keahlian tim teknis,” ujar Rini pada keterangan resminya, Selasa (11/2).

Baca Juga :   Surya Biru Murni Acetylene (SBMA) Catatkan Pertumbuhan Positif di 2024, Targetkan Laju Pertumbuhan Berkelanjutan di 2025

SBMA akan memfokuskan perhatian pada wilayah strategis, terutama Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, dengan tujuan mendukung rencana pemerintah dalam pengembangan sektor migas, pertambangan, dan kesehatan.

Pertumbuhan Positif yang Terus Konsisten

Sejak melantai di Bursa Efek Indonesia pada 8 September 2021, kinerja SBMA terus menunjukkan perkembangan yang konsisten. Menurut Wisnu Prambudi, Head of Research FAC Sekuritas, perusahaan ini telah membuktikan kemampuan untuk tumbuh secara stabil hingga kuartal III-2024.

Dari sisi valuasi, Wisnu mencatat bahwa book value per share SBMA berada di angka Rp 241. Sementara itu, pada saat awal perdagangan, harga saham SBMA tercatat pada posisi Rp 110 per saham. Hal ini menunjukkan potensi kenaikan harga saham hingga 119,09% jika kembali ke harga wajarnya di level Rp 241. Bahkan, dengan diskon 30% dari book value, harga saham SBMA berpotensi mencapai Rp 169 per saham.

Baca Juga :   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) Raih Kinerja Positif dengan Peningkatan Produksi dan Efisiensi Biaya

Selain itu, rasio Debt Equity Ratio (DER) SBMA tercatat sebesar 0,19%, yang menunjukkan bahwa perusahaan memiliki utang yang relatif kecil dibandingkan ekuitas. Return on Asset (ROA) perusahaan juga mengalami peningkatan yang signifikan dalam tiga tahun terakhir.

Keuntungan Strategis di Kalimantan dan Prospek Pertumbuhan yang Menjanjikan

Hendra Wardana, Pendiri Stocknow.id, mengungkapkan bahwa SBMA memiliki keuntungan besar berkat posisinya yang strategis di Kalimantan, terutama dengan adanya proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pertumbuhan smelter di wilayah tersebut. Menurutnya, fokus SBMA pada pasar lokal menjadi keunggulan tersendiri karena meskipun harga gas dunia mengalami kenaikan, permintaan domestik yang kuat tetap dapat mendukung kinerja perusahaan.

Baca Juga :   Strategi Surya Biru Murni Acetylene (SBMA) Hadapi Tantangan dan Peluang Gas Industri 2025

“Prospek pertumbuhan industri di Kalimantan tetap menjadi katalis positif yang dapat menjaga stabilitas bisnis SBMA ke depan,” tambah Hendra.

Dengan strategi yang jelas dan fokus pada pengembangan pasar serta diversifikasi produk, SBMA siap menghadapi tantangan dan meraih peluang pertumbuhan di tahun 2025. (mhd)