JagatBisnis.com – PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) meluncurkan aplikasi MyPertamina Marine Services (MMS) sebagai bagian dari komitmennya untuk menyediakan layanan keagenan kapal yang lebih komprehensif dan efisien. Sejak diluncurkan pada 8 Desember 2024, aplikasi ini telah digunakan oleh PTK dan pelanggan untuk memberikan layanan keagenan optimal bagi berbagai kapal tanker minyak dan gas.
MMS adalah langkah digitalisasi dari layanan keagenan PTK, yang mencakup seluruh proses mulai dari pemesanan layanan hingga pembayaran dengan fitur sistem auto collection. Aplikasi ini menawarkan berbagai kemudahan, termasuk kemampuan untuk memonitor dan melacak layanan secara real-time, integrasi dengan sistem Enterprise Resource Planning (ERP), otomatisasi penagihan, dan penerbitan e-faktur.
Vice President Legal & Relation PTK, Sonny Mirath, menjelaskan bahwa pengembangan MMS merupakan bagian dari transformasi bisnis keagenan dalam sektor marine services. Aplikasi ini dibangun dengan melibatkan berbagai pihak, seperti Shared Services Center (SSC) dan Enterprise Information Technology (EIT) di PT Pertamina (Persero), serta bank-bank BUMN Indonesia.
“Pengembangan MMS adalah langkah strategis yang berfokus pada service excellence, untuk memudahkan pelanggan dalam menggunakan layanan keagenan PTK. Dengan aplikasi ini, seluruh proses keagenan dapat dimonitor secara real-time dalam satu platform,” ungkap Sonny Mirath.
Selain mengoptimalkan bisnis keagenan, MMS juga menawarkan berbagai keunggulan, seperti proses end-to-end dalam satu platform yang mengintegrasikan pengendalian internal atas transaksi keuangan PTK dan pelanggan. Fitur-fitur ini dirancang untuk meningkatkan akurasi pembayaran, meminimalkan risiko piutang macet, serta memaksimalkan aliran kas perusahaan dan menyusun laporan keuangan yang lebih sistematis di segmen bisnis keagenan.
Untuk menggunakan MMS, pelanggan perlu menyiapkan rekening bank yang sesuai dan mendaftar di PTK untuk proses verifikasi data. Setiap perusahaan pelanggan hanya dapat memiliki satu akun untuk menghindari duplikasi. Setelah terdaftar, pelanggan dapat meminta layanan keagenan yang akan diverifikasi sebelum dilaksanakan.
Setelah verifikasi dan pelaksanaan layanan, pelanggan dapat memberikan ulasan terhadap layanan yang diterima. Saldo pelanggan akan didebet setelah layanan disetujui dan secara otomatis faktur pajak serta invoice akan diterbitkan. Proses ini memastikan adanya monitoring dan transparansi antara kedua belah pihak.
“Kami berharap aplikasi MMS dapat memberikan kenyamanan dan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan dalam menggunakan layanan kami, serta memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Inovasi ini sejalan dengan visi PTK untuk menjadi top leading integrated shipping and port operation provider di tingkat regional yang beroperasi secara global dan memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan serta keberlanjutan sektor energi dan maritim Indonesia,” tutup Sonny Mirath. (Zan)
