JagatBisnis.com – PT Harum Energy Tbk (HRUM) semakin agresif mendorong lini bisnis nikel di tahun ini dengan sejumlah rencana ekspansi yang bertujuan untuk mendongkrak kinerja perusahaan pada 2025. Perusahaan ini menyiapkan alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) yang cukup besar untuk mendukung pengembangan bisnis nikel.
Corporate Secretary HRUM, Renny Soependi, menjelaskan bahwa sebagian besar dari total belanja modal sekitar US$ 400 juta tahun ini akan digunakan untuk mengembangkan operasi penambangan dan penyelesaian proyek high-pressure acid leaching (HPAL). Proyek HPAL ini merupakan langkah penting dalam memperkuat lini bisnis nikel Harum Energy.
Fokus pada Nikel dan HPAL
Renny juga mengungkapkan bahwa HRUM berencana meningkatkan produksi bijih nikel melalui anak perusahaan, PT Position (POS). Selain itu, perusahaan tetap fokus pada kelanjutan proyek HPAL yang sedang berjalan di PT Blue Sparking Energy (BSE). Proyek ini dikabarkan telah mencapai lebih dari 50% progresnya dan diperkirakan dapat mulai memberikan kontribusi positif terhadap kinerja perusahaan pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.
Stabilitas Sektor Batu Bara
Meski fokus pada nikel, Harum Energy tetap mempertahankan sektor batubara sebagai salah satu pilar utama. Sektor ini diperkirakan akan tetap stabil dan kuat, mengingat indeks harga batubara yang diproyeksikan tetap berada di level rata-rata US$ 120 per ton pada tahun ini. Dengan demikian, HRUM menargetkan produksi batubara sekitar 5,4 juta ton sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) yang telah ditetapkan untuk tahun ini.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Harum Energy berharap dapat memperkuat posisi mereka di industri nikel sekaligus mempertahankan stabilitas dan keberlanjutan bisnis batubara yang telah menjadi andalan perusahaan selama ini. (Mhd)