JagatBisnis.com – Beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik perusahaan swasta, seperti Shell dan BP, dilaporkan mengalami kekosongan stok bahan bakar minyak (BBM) sejak akhir Januari 2025. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerima laporan terkait masalah ini dan berencana untuk melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menjelaskan bahwa SPBU swasta pada dasarnya melakukan impor sendiri terhadap BBM yang mereka jual. “ESDM sudah memberikan persetujuan impor untuk BP, Shell, dan lainnya. Namun, untuk kendala dalam proses pendistribusian BBM ini, saya akan cek dulu bagaimana kendalanya. Saya akan koordinasi dengan Kepala BPH Migas,” ujar Yuliot di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (31/1).
Sementara itu, Shell Indonesia mengakui adanya kendala dalam pengadaan dan penyaluran produk BBM. President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan ketersediaan BBM di SPBU Shell bisa kembali normal segera.
“Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa saat ini terdapat kendala dalam pengadaan dan penyaluran produk bahan bakar minyak (BBM). Kami senantiasa berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan ketersediaan produk BBM di SPBU Shell secepatnya,” kata Ingrid. Meskipun mengalami kendala distribusi, Ingrid memastikan bahwa SPBU Shell tetap beroperasi dengan layanan lain yang tersedia, seperti Shell Select dan bengkel, serta meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
Pemerintah melalui ESDM dan BPH Migas masih menunggu hasil koordinasi lebih lanjut untuk memastikan kendala distribusi di SPBU swasta ini segera teratasi dan ketersediaan BBM kembali normal. (Mhd)