JagatBisnis.com – PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT), produsen Semen Merah Putih, akan menambah dua batching plant baru yang mengadopsi teknologi carbon injection pada tahun 2025. Melalui anak perusahaannya, PT Motive Mulia atau Beton Merah Putih, CMNT menjadi yang pertama di Indonesia yang mengimplementasikan teknologi carbon injection untuk menghasilkan beton dengan jejak karbon yang lebih rendah.
Head of Technical Marketing Cemindo Gemilang, Syarif Hidayat, menjelaskan bahwa teknologi carbon injection ini melibatkan penyuntikan karbondioksida (CO2) ke dalam beton segar yang sedang diproduksi. Teknologi ini bertujuan untuk mengurangi jejak karbon secara keseluruhan tanpa mengorbankan kualitas atau kinerja beton yang dihasilkan.
“Setelah CO2 disuntikkan, gas tersebut akan berubah menjadi mineral kalsium karbonat (CaCO3) yang berukuran nano dan tertanam secara permanen dalam beton,” ungkap Syarif. Dengan pendekatan ini, kuat tekan beton secara umum akan meningkat, memungkinkan pengurangan kandungan semen dalam beton tanpa mengurangi kekuatan strukturalnya.
Melalui implementasi teknologi ini, Beton Merah Putih tidak hanya berhasil mengurangi emisi karbon, tetapi juga secara permanen “menanam” karbon ke dalam beton, menjadikannya solusi yang lebih ramah lingkungan.
Beton Merah Putih juga bermitra dengan CarbonCure, perusahaan teknologi multinasional yang telah bekerja sama dengan ratusan perusahaan di dunia dalam upaya dekarbonisasi produksi semen dan beton. Direktur Operasional Beton Merah Putih, Akhmad Syamsuddin, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis jangka panjang yang mendukung visi bisnis mereka dalam menghadirkan material konstruksi berkualitas tinggi dan ramah lingkungan.
Sejak Februari 2024, CMNT telah mulai mengadopsi teknologi CarbonCure di batching plant Beton Merah Putih di Tegal Danas. Selama setahun, batching plant ini telah menjadi pemasok beton rendah karbon untuk proyek-proyek konstruksi premium, termasuk proyek dengan PT Sinar Mitbana Mas yang mengedepankan konstruksi berkelanjutan.
Akhmad juga mengungkapkan bahwa Beton Merah Putih berencana menambah dua batching plant lagi yang akan mengadopsi teknologi CarbonCure, yaitu di Cempaka Putih dan Cisauk. Setiap batching plant atau precast plant Beton Merah Putih nantinya akan menggunakan teknologi ini, karena mereka percaya bahwa konstruksi berkelanjutan bukan hanya kewajiban, tetapi juga kebutuhan bersama.
Dengan penggunaan CarbonCure, Beton Merah Putih telah berhasil mengurangi rata-rata 12 kilogram emisi karbon per meter kubik beton yang diproduksi. Sebagai contoh, batching plant Tegal Danas yang telah memproduksi 31.298 meter kubik beton dengan teknologi ini telah berkontribusi mengurangi emisi karbon setara dengan 240 ton CO2, yang setara dengan jumlah CO2 yang diserap oleh lebih dari 110 hektare hutan dalam setahun.
Langkah ini menunjukkan komitmen CMNT dan Beton Merah Putih dalam mendukung pembangunan berkelanjutan serta mengurangi dampak lingkungan dari industri konstruksi di Indonesia. (Hky)