JagatBisnis.com – Kota Osaka, Jepang, mulai memberlakukan larangan merokok di jalan umum pada hari Senin (27/1) sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih ramah pengunjung, menjelang pelaksanaan World Expo 2025. Langkah ini merupakan bagian dari persiapan untuk menyambut sekitar 160 negara yang akan berpartisipasi dalam acara bergengsi tersebut, yang digelar setiap lima tahun di berbagai lokasi global.
Wali Kota Osaka, Hideyuki Yokoyama, menyatakan pada awal Januari, “World Expo dimulai pada bulan April. Kami ingin menyambut banyak orang dari seluruh dunia, jadi kami ingin menjadikan Osaka sebagai kota yang membuat orang merasa aman dengan jalanan bebas asap rokok.”
Larangan Merokok Diperluas
Sebelumnya, merokok telah dilarang di enam zona, termasuk area sekitar stasiun Osaka. Namun, kini larangan tersebut diperluas ke seluruh kota. Pelanggar yang kedapatan merokok di tempat umum akan dikenakan denda sebesar 1.000 yen (sekitar US$6,40).
Peraturan yang melarang merokok sambil berjalan di sebagian besar tempat di Jepang memang sudah ada, tetapi perlawanan dari beberapa anggota parlemen telah menghambat implementasi undang-undang nasional yang lebih ketat. Meski begitu, Osaka tetap melanjutkan kebijakan ini dalam rangka meningkatkan kualitas udara dan kenyamanan bagi penduduk serta wisatawan.
Peraturan Merokok di Tempat Makan
Selain larangan merokok di jalan umum, mulai April mendatang, wilayah Osaka yang lebih luas akan menerapkan aturan larangan merokok di tempat makan dengan area tempat duduk lebih dari 30 meter persegi. Meski begitu, merokok masih diizinkan di ruang khusus, seperti ruang merokok yang terpisah. Sementara itu, undang-undang nasional Jepang saat ini hanya melarang merokok di tempat makan dengan area lebih dari 100 meter persegi.
Tantangan Expo 2025 dan Penurunan Penggunaan Tembakau
Expo 2025 sendiri menghadapi beberapa tantangan, seperti penjualan tiket yang lebih lambat dari yang diharapkan serta kekhawatiran terkait anggaran konstruksi. Hingga awal Januari 2025, sekitar 7,5 juta tiket telah terjual, yang setengah dari target penyelenggara yang menargetkan lebih dari 15 juta tiket terjual.
Selain itu, tren merokok di Jepang juga menunjukkan penurunan, mengikuti tren global, dengan rasio perokok di Jepang mencapai 15,7 persen pada tahun 2023. Meskipun demikian, pemerintah Jepang masih memperoleh sekitar dua triliun yen (US$13 miliar) pendapatan pajak tahunan dari rokok, dan juga memiliki sepertiga saham di Japan Tobacco, perusahaan tembakau terbesar ketiga di dunia.
Dengan kebijakan ini, Osaka berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan ramah pengunjung, sekaligus memperkuat citranya sebagai kota yang siap menyambut dunia pada ajang World Expo 2025. (Hky)