JagatBisnis.com – Program CSR Sharp Hydro Heroes yang digagas oleh PT Sharp Electronics Indonesia sukses mencetak generasi muda sebagai petani modern dan mandiri, khusfusnya pertanian hidroponik. Panen perdana yang dilakukan pada Januari 2025 menjadi bukti nyata keberhasilan program yang diluncurkan pada November 2024 ini.
Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia Shinji Teraoka mengatakan, dengan teknologi hidroponik yang ramah lingkungan dan hemat air, program ini membekali peserta dengan keterampilan bertani modern dengan pengelolaan usaha yang berkelanjutan. Hasil panen berupa 5 kg selada segar didistribusikan kepada masyarakat sekitar sebagai wujud pengabdian sosial, mencerminkan semangat kolaborasi para peserta.L
“Kami sangat bangga dengan pencapaian para peserta di program ini yang berhasil menyelesaikan pelatihan dengan baik. Kami berharap para peserta dapat membawa ilmu ini ke masyarakat dan membantu mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik di Indonesia,” katanya di Jakarta, Jumat (17/1/2025).
Dia menjelaskan, salah satu tujuan utama program ini untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam hal pengentasan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat dan ketahanan pangan. Dengan mengintegrasikan teknik pertanian hidroponik yang hemat air dan ramah lingkungan, program ini berkontribusi langsung terhadap SDGs nomor 2, yaitu Zero Hunger, serta SDGs nomor 12, yaitu Responsible Consumption and Production.
“Tidak hanya itu, program ini juga turut memperkuat visi pemerintah dalam mengembangkan sektor pertanian yang lebih modern dan mandiri, serta memberdayakan generasi muda untuk terlibat aktif dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan. Melalui pelatihan ini, para peserta diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu menghadapi tantangan global, terutama dalam hal ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan,” imbuh Teraoka.
Sementara itu, petani milenial dan pengajar dalam program ini, Regi Zamzam, menambahkan, para peserta memiliki potensi besar untuk menjadi pionir dalam sektor pertanian masa depan. Apalagi, melihat semangat dan keseriusan para peserta selama pelatihan.
“Saya optimis, peserta akan menjadi petani muda yang sukses, mandiri, dan dapat memberikan dampak positif yang luas untuk masyarakat dan lingkungan,” tutup Regi. (eva)