JagatBisnis.com – PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) telah berhasil menyerap dana hasil dari penawaran umum perdana (IPO) sebesar Rp 264 miliar. Dalam laporan keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia pada Jumat (10/1), DAAZ mengungkapkan bahwa setelah dikurangi biaya emisi sebesar Rp 6,76 miliar, dana bersih yang diperoleh dari IPO mencapai Rp 257,23 miliar.
Direktur Daaz Bara Lestari, Muljanto, menjelaskan bahwa sebagian besar dana hasil IPO tersebut digunakan untuk mendukung operasional dan ekspansi perusahaan. Sebanyak Rp 84,56 miliar digunakan untuk pembelian bijih nikel, sementara Rp 1,2 miliar digunakan untuk modal kerja. Selain itu, DAAZ juga menyalurkan dana kepada anak usaha, PT Bara Makmur Dwitama, berupa pinjaman sebesar Rp 84,02 miliar untuk pembelian batu bara dan Rp 1,71 miliar untuk modal kerja.
Dana juga diberikan kepada entitas anak lainnya, PT Indo Lautan Energi, dalam bentuk pinjaman yang digunakan untuk pembelian bahan bakar solar sebesar Rp 84,88 miliar dan modal kerja Rp 857,37 juta.
Mahar Atanta Sembiring, Direktur Utama DAAZ, menambahkan bahwa perdagangan komoditas, khususnya bijih nikel, batubara, dan bahan bakar solar, menjadi pilar utama sumber pendapatan perusahaan. Mahar optimistis dengan prospek bisnis ini, terutama dengan adanya program hilirisasi dan industrialisasi yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia. Nikel, yang merupakan salah satu sumber terbesar Indonesia, dipandang sebagai komoditas yang memiliki peluang besar untuk pertumbuhan perusahaan. DAAZ berharap dapat memperluas pasar dan menambah konsumen baru untuk mendukung keberlanjutan dan pertumbuhannya.
Mahar juga menyatakan keyakinannya terhadap permintaan komoditas batubara dan bahan bakar yang masih kuat, yang diperkirakan akan mendorong pertumbuhan sektor angkutan laut dan jasa pertambangan, yang terkait erat dengan kegiatan usaha DAAZ. (Zan)