JagatBisnis.com – PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA), yang dikenal melalui jaringan bioskop Cinema XXI, menunjukkan optimisme tinggi dalam menghadapi tahun 2025 meskipun industri bioskop sempat terimbas dampak pandemi dan tren digitalisasi.
Corporate Secretary Cinema XXI, Indah Tri Wahyuni, mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan jangkauan dan kualitas layanan, terutama dengan kembalinya minat masyarakat untuk menonton film di bioskop. “Industri perfilman Indonesia terus berkembang meskipun pandemi telah memberi tantangan besar, dan kami melihat pertumbuhan ini akan berlanjut di tahun 2025,” ujar Indah dalam wawancara dengan KONTAN, Minggu (12/1).
Kinerja Positif pada Kuartal III 2024
Cinema XXI berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,6 triliun pada kuartal III 2024, meningkat 18,18% dibandingkan tahun sebelumnya. Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 529,77 miliar, mencatatkan kenaikan sebesar 36,56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan tersebut berasal dari berbagai segmen, termasuk bioskop Rp 2,67 triliun, makanan dan minuman Rp 1,44 triliun, serta iklan, digital platform, acara, dan pendapatan lainnya.
Ekspansi dan Pembaruan Fasilitas
Sebagai bagian dari strategi untuk mendukung pertumbuhan, Cinema XXI telah menambah 42 layar baru sejak tahun 2024. Dengan total 1.322 layar yang tersebar di 61 kota hingga akhir September 2024, Cinema XXI memperluas jangkauan mereka ke lebih banyak daerah, memberikan akses lebih luas bagi masyarakat yang sebelumnya minim akses ke bioskop.
Indah menambahkan, anggaran belanja modal untuk tahun 2025 akan sebanding dengan anggaran tahun 2024, dengan fokus pada ekspansi dan pembaruan fasilitas guna memberikan kenyamanan lebih bagi para penonton.
Menanggapi Tantangan Streaming
Tantangan lain yang dihadapi oleh industri bioskop adalah kemunculan layanan streaming, seperti Netflix, yang semakin populer. Namun, Cinema XXI tetap percaya bahwa bioskop dan platform OTT dapat saling mendukung. “Bioskop memberikan pengalaman menonton yang tak tertandingi, seperti layar besar dan teknologi suara canggih, yang tidak dapat ditiru oleh platform streaming,” ujar Indah. Fokus utama Cinema XXI tetap pada penyediaan pengalaman sinematik yang unik dan mengajak masyarakat untuk kembali menikmati film di layar lebar bersama keluarga dan teman.
Respons terhadap Kebijakan Pajak Hiburan
Menanggapi kebijakan pajak, khususnya PPN pada layanan hiburan, Cinema XXI memastikan bahwa kebijakan tersebut tidak akan langsung mempengaruhi harga tiket. “Kami akan terus melakukan review harga secara berkala, dengan mempertimbangkan situasi ekonomi dan sosial. Penentuan harga tiket akan tetap mengacu pada komponen biaya yang ada, termasuk pajak hiburan,” tegas Indah.
Harapan untuk 2025
Dengan berbagai inovasi dan strategi ekspansi yang telah direncanakan, Cinema XXI berharap dapat terus mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin industri bioskop di Indonesia. Indah menutup wawancara dengan harapan, “Kami ingin memberikan pengalaman menonton terbaik bagi masyarakat Indonesia dan tetap menjadi pilihan utama bagi para pecinta film di seluruh Indonesia.”
Optimisme yang dimiliki Cinema XXI mencerminkan keyakinan mereka akan terus tumbuh, beradaptasi, dan tetap relevan di tengah perkembangan industri hiburan yang semakin dinamis. (Hky)