JagatBisnis.com – PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF), pemilik merek Fox Logger, yang bergerak di pasar GPS tracker Indonesia, mengakui bahwa tahun 2024 menjadi tahun penuh tantangan bagi banyak pelaku usaha, termasuk perusahaannya. Namun, meskipun menghadapi berbagai dinamika ekonomi, perusahaan tetap berhasil mencatatkan pertumbuhan positif.
Menurut Alamsyah Cheung, CEO PT Sumber Sinergi Makmur Tbk, tantangan ekonomi sepanjang 2024 mengajarkan pentingnya efisiensi operasional. Meskipun industri otomotif nasional mengalami penurunan hingga 14%, langkah efisiensi yang diambil perusahaan berhasil meningkatkan laba kotor perusahaan secara persentase. Alamsyah menambahkan, meski tahun 2024 penuh tantangan, pengalaman yang didapat akan menjadi fondasi kuat untuk menghadapi tahun-tahun berikutnya.
Menghadapi 2025, Alamsyah optimistis bahwa ekonomi nasional akan menunjukkan perbaikan. Hal ini diprediksi akan berdampak positif pada industri otomotif dan sektor pendukungnya, termasuk bisnis GPS tracker.
Untuk tetap bersaing di pasar yang semakin ketat, Fox Logger tetap fokus pada pengembangan produk berbasis teknologi mutakhir. Salah satunya adalah dashcam kecerdasan buatan (AI), yang semakin diminati pasar seiring dengan pergeseran kebutuhan konsumen yang mengutamakan teknologi pintar. Produk lain yang menunjukkan peningkatan penjualan signifikan adalah locater berbasis jaringan Bluetooth dari Apple. Alamsyah menilai, tren ini memberi semangat baru bagi perusahaan untuk terus berkembang.
Meski ada tantangan terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%, Alamsyah meyakini dampak terhadap bisnis Fox Logger tidak akan signifikan. Sebab, PPN 12% hanya akan menyasar barang mewah, dan dengan fokus pada segmen pasar menengah dan menengah atas, perusahaan tetap berada dalam posisi yang stabil.
Untuk memperkuat pertumbuhan di 2025, Fox Logger juga berencana untuk melakukan strategi pemasaran yang lebih agresif, termasuk memperbanyak kehadiran di pameran-pameran yang diadakan di pusat perbelanjaan.
Optimisme perusahaan tidak hanya terlihat dari operasional bisnis, tetapi juga dari kinerja saham perusahaan. Sejak IPO pada 2023 dengan harga perdana Rp 100 per saham, saham PT Sumber Sinergi Makmur Tbk berhasil mencatatkan kenaikan 42% hingga akhir 2024, ditutup pada harga Rp 142. Alamsyah menegaskan, tahun 2025 adalah tahun untuk melangkah lebih jauh, dengan keyakinan bahwa setiap tantangan adalah peluang untuk menjadi lebih baik. (Zan)
