JagatBisnis.com – PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk (NAIK) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai perusahaan ke-39 yang melantai pada tahun ini. NAIK, yang bergerak di bidang Fire Protection System dan jasa proteksi kebakaran, menawarkan 750 juta saham baru, setara dengan 23,08% dari modal disetor setelah IPO, dengan harga IPO Rp 107 per saham. Dalam proses ini, NAIK berhasil meraup dana segar sebesar Rp 80,25 miliar.
Sejarah dan Ekspansi Perusahaan
Didirikan pada 2007, NAIK telah beroperasi lebih dari 15 tahun di industri proteksi kebakaran. Sejak 2011, perusahaan ini telah menjadi distributor berbagai produk sistem proteksi kebakaran terkemuka, seperti Fire-Eater, Kidde, AFCO, dan Tyco. NAIK juga memiliki fasilitas pengisian ulang inergen 300 bar pertama di Indonesia dan terus memperluas portofolio produknya, termasuk produk terbaru Gemtex Fire Suppression Systems.
Prospek Industri Proteksi Kebakaran Global dan Domestik
Menurut data Mordor Intelligence, pasar global sistem proteksi kebakaran diperkirakan akan mencapai US$ 70,31 miliar pada 2024 dan diproyeksikan tumbuh hingga US$ 97,10 miliar pada 2029, dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) sebesar 6,67%. Pertumbuhan ini dipacu oleh pembangunan infrastruktur dan industri yang semakin pesat, baik di Indonesia maupun secara global. NAIK melihat ini sebagai peluang besar, mengingat permintaan sistem proteksi kebakaran semakin meningkat.
Penggunaan Dana IPO dan Target Perusahaan
NAIK berencana menggunakan seluruh dana hasil IPO untuk modal kerja, termasuk pembelian material utama dan pembiayaan operasional lainnya, seperti biaya gaji dan akomodasi tenaga kerja. Johannes, Direktur Utama NAIK, berharap dengan dana tambahan ini, operasional perusahaan bisa lebih efisien dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dengan proyeksi pendapatan sebesar Rp 190 miliar dan target pertumbuhan laba bersih sekitar 14-15% pada 2024, NAIK berharap bisa mencapai pertumbuhan kinerja yang signifikan. Ini akan menjadi pencapaian besar, mengingat perusahaan mencatatkan pendapatan Rp 124,46 miliar pada 2023, yang berarti ada kenaikan 52,65% jika target 2024 tercapai.
Kontrak Besar dan Proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN)
NAIK telah mengerjakan proyek-proyek besar, seperti pemasangan sistem proteksi kebakaran di Istana Presiden pada 2023. Saat ini, perusahaan juga sedang mengerjakan sistem proteksi untuk kantor Wakil Presiden dan beberapa kantor pemerintah lainnya. Selain itu, NAIK aktif mengikuti berbagai tender proyek besar, terutama di sektor minyak dan gas serta kontraktor EPC (Engineering Procurement Construction), yang diharapkan dapat mendongkrak pendapatan perusahaan.
Ekspansi Jangka Panjang dan Kerja Sama Strategis
Melalui IPO ini, NAIK berencana memperluas jangkauan pasar, khususnya di sektor industri high-end, dengan memperkuat kerjasama dengan konsultan di berbagai industri, termasuk sektor EPC luar negeri yang mengerjakan proyek besar di Indonesia. Ekspansi ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bagi pemangku kepentingan dan memberikan peluang pertumbuhan jangka panjang bagi perusahaan.
Kesimpulan
Dengan potensi pertumbuhan industri proteksi kebakaran yang terus meningkat, ditambah dengan dana segar dari IPO, PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk (NAIK) berada pada posisi yang baik untuk memperluas pasar dan meningkatkan kinerjanya. Melalui proyek-proyek besar yang sedang dikerjakan dan ekspansi strategis, NAIK siap menjadi pemain utama di industri ini dalam jangka panjang. (Zan)