Ekbis  

Waskita Karya (WSKT) Garap 23 Proyek Strategis Nasional, Fokus Perkuat Infrastruktur dan Kemandirian Bangsa

Waskita Karya (WSKT) Garap 23 Proyek Strategis Nasional, Fokus Perkuat Infrastruktur dan Kemandirian Bangsa. foto dok https://bersamabumn.com/

JagatBisnis.com – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) terus menunjukkan komitmennya dalam pembangunan infrastruktur strategis nasional (PSN). Saat ini, perusahaan BUMN tersebut tengah mengerjakan 23 proyek PSN yang tersebar di berbagai sektor. Dalam sepuluh tahun terakhir, Waskita Karya telah berhasil membangun 88 proyek PSN, dengan 65 di antaranya telah rampung.

“Sedangkan sisanya, sebanyak 23 proyek PSN, masih dalam tahap pembangunan,” ujar Muhammad Hanugroho, Direktur Utama Waskita Karya, yang akrab disapa Oho, dalam public expose perusahaan pada Selasa (26/11).

Fokus pada Konektivitas dan Infrastruktur Esensial

Oho menjelaskan bahwa Waskita Karya berfokus pada dua area utama dalam proyek PSN: konektivitas dan infrastruktur air. Tercatat, ada 57 proyek yang mencakup pembangunan jalan tol, jembatan, serta light rail transit (LRT). Selain itu, perusahaan juga tengah mengerjakan 23 proyek infrastruktur air, seperti bendungan dan irigasi, yang penting untuk mendukung kebutuhan air dan ketahanan pangan.

Dalam sektor jalan tol, Waskita telah berperan besar dengan membangun lebih dari 800 kilometer jalan tol dalam 10 tahun terakhir. “Kami telah berkontribusi lebih dari 40% untuk pembangunan jalan tol di Indonesia, dan manfaatnya adalah masyarakat bisa menghemat waktu tempuh hingga 50%,” ujar Oho.

Baca Juga :   Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 1: Meningkatkan Konektivitas dan Ekonomi Jambi

Tak hanya itu, Oho juga menyoroti dampak positif dari proyek jalan tol, yang tidak hanya meningkatkan konektivitas tetapi juga menciptakan multiplier effect, seperti penyediaan lebih dari 4.000 tenaga kerja dan kontribusi sekitar Rp 5 triliun terhadap perekonomian nasional setiap tahun, terutama di sektor pangan, pariwisata, dan logistik.

Peran Aktif dalam Pembangunan IKN

Selain proyek-proyek konektivitas, Waskita Karya juga aktif terlibat dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Perusahaan BUMN ini mengelola 12 proyek di IKN senilai total Rp 8,1 triliun. Lima proyek dengan nilai kontrak terbesar di antaranya adalah Gedung Kesekretariatan Negara Paket 3 (Rp 1,6 triliun), Jalan Tol IKN Segmen 5A (Rp 1,2 triliun), serta pembangunan rumah susun ASN dan Gedung Kementerian Koordinator.

“Progres dari empat proyek besar di IKN sudah mencapai lebih dari 90%. Kami berkomitmen untuk menyelesaikan seluruh proyek tepat waktu agar dapat segera difungsikan,” ujar Oho.

Baca Juga :   PT Waskita Karya: Kontribusi Signifikan dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol di Indonesia

Proyek Infrastruktur Air untuk Ketahanan Pangan dan Air

Waskita Karya juga berkontribusi besar dalam pembangunan infrastruktur air, dengan 23 proyek bendungan dan irigasi yang telah dibangun, seperti Bendungan Temef di Nusa Tenggara Timur, Bendungan Karian di Banten, dan Irigasi Salamdarma di Sumedang. Proyek-proyek ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan air dan mendukung swasembada pangan di Indonesia.

Inovasi dan Teknologi untuk Efisiensi

Menghadapi tantangan digitalisasi, Waskita Karya terus berinovasi dengan mengadopsi teknologi terbaru dalam pembangunan proyek. Salah satunya adalah penggunaan Building Information Modelling (BIM) yang mempermudah perencanaan dan pelaksanaan proyek secara efisien. Selain itu, teknologi Artificial Intelligence (AI) juga digunakan untuk mendeteksi kerusakan jalan melalui sistem Pavement Crack Detection.

Komitmen pada Prinsip ESG

Dalam setiap lini bisnisnya, Waskita Karya juga berkomitmen untuk menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Dalam aspek lingkungan, perusahaan menggunakan produk dan material ramah lingkungan serta mengurangi emisi karbon melalui program reboisasi. Di sisi sosial, Waskita menerapkan kebijakan respectful workplace dan menyediakan pelatihan terkait dekarbonisasi kepada karyawan. Dalam aspek tata kelola, perusahaan memastikan penerapan sistem manajemen anti-penyuapan dan pengendalian gratifikasi.

Baca Juga :   Waskita Karya (WSKT) Kebut Pembangunan Bendungan Terbesar di NTT

Rencana Strategis untuk Masa Depan

Ke depan, Waskita Karya akan berfokus pada lima rencana strategis. Pertama, menjaga stabilitas keuangan perusahaan. Kedua, kembali fokus pada core business sebagai penyedia jasa konstruksi. Ketiga, melaksanakan divestasi pada 10 ruas jalan tol yang masih dimiliki. Keempat, memperkuat tata kelola dan manajemen risiko perusahaan yang bertanggung jawab. Terakhir, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di seluruh lini industri jasa konstruksi.

“Dalam bisnis jasa konstruksi, SDM adalah kunci utama. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi melalui sertifikasi dan pelatihan terus dilakukan untuk memastikan kualitas pekerjaan yang optimal,” tambah Oho.

Dengan berbagai inisiatif ini, Waskita Karya terus berkomitmen untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, sekaligus mendorong kemandirian bangsa melalui penyediaan infrastruktur vital di seluruh Indonesia. (Mhd)