Ekbis  

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) Catatkan Kinerja Positif dengan Laba Bersih Meningkat Signifikan di Kuartal III-2024

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) Catatkan Kinerja Positif dengan Laba Bersih Meningkat Signifikan di Kuartal III-2024. foto dok suryainternusa.com

JagatBisnis.com – PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2024. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan ini melaporkan pendapatan usaha sebesar Rp 3,86 triliun per kuartal III 2024, yang mencatatkan kenaikan 27,85% year on year (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 3,02 triliun.

Kenaikan Pendapatan dan Laba Bruto

SSIA berhasil menjaga momentum positif ini dengan mencatatkan laba bruto yang mengesankan, naik 52,22% YoY menjadi Rp 1,17 triliun. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan di berbagai segmen, termasuk konstruksi, properti, dan perhotelan. Meskipun beban langsung mengalami kenaikan menjadi Rp 2,68 triliun pada September 2024 dari Rp 2,24 triliun pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan mampu mengelola biaya dengan efektif dan menghasilkan laba yang lebih tinggi.

Laba bersih SSIA juga mencatatkan lonjakan signifikan, berbalik dari rugi bersih Rp 23,69 miliar pada kuartal III-2023, menjadi laba bersih Rp 228,41 miliar di kuartal III-2024. Kinerja positif ini mencerminkan pemulihan yang solid dan keberhasilan perusahaan dalam mengelola berbagai tantangan yang ada.

Peningkatan Aset dan Pengelolaan Liabilitas

Pada 30 September 2024, SSIA tercatat memiliki total aset sebesar Rp 10,47 triliun, meningkat signifikan dibandingkan dengan Rp 8,41 triliun pada akhir tahun 2023. Di sisi lain, perusahaan berhasil mengurangi jumlah liabilitasnya menjadi Rp 2,69 triliun, turun dari Rp 3,97 triliun pada akhir Desember 2023. Peningkatan ekuitas yang tercatat sebesar Rp 7,77 triliun menunjukkan penguatan posisi finansial perusahaan.

Baca Juga :   Antrean IPO di BEI Mengular! 24 Calon Emiten Siap Menggebrak Pasar, 4 Punya Aset Jumbo

SSIA juga mencatatkan kas dan setara kas yang meningkat pesat menjadi Rp 1,88 triliun pada akhir September 2024, dibandingkan dengan Rp 680,86 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini mencerminkan likuiditas yang lebih sehat dan kesiapan perusahaan untuk mendukung ekspansi lebih lanjut.

Segmen Bisnis yang Menunjukkan Peningkatan Signifikan

VP of Investor Relations & Corporate Communications SSIA, Erlin Budiman, mengungkapkan bahwa peningkatan pendapatan pada periode ini terutama didorong oleh kinerja positif di segmen konstruksi dan properti. Pendapatan dari segmen konstruksi meningkat 26,7% YoY menjadi Rp 532,9 miliar, sementara pendapatan dari segmen properti dan perhotelan masing-masing meningkat 63,4% YoY menjadi Rp 262,3 miliar dan 23,3% YoY menjadi Rp 155,0 miliar.

Lebih lanjut, laba kotor SSIA juga mengalami peningkatan yang signifikan, terutama pada segmen properti yang melonjak 138,6% YoY menjadi Rp 221,1 miliar dan pada segmen perhotelan yang tumbuh 27,1% YoY menjadi Rp 117,7 miliar.

Peningkatan EBITDA dan Net Profit

SSIA mencatatkan EBITDA sebesar Rp 660,0 miliar hingga 30 September 2024, meningkat 94,3% YoY dari Rp 339,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan EBITDA yang signifikan ini mencerminkan efisiensi operasional dan keberhasilan SSIA dalam memanfaatkan peluang pasar yang ada. Secara khusus, EBITDA properti meningkat luar biasa sebesar 235,7% YoY menjadi Rp 196,7 miliar, seiring dengan penguatan sektor properti yang telah menjadi pendorong utama kinerja keuangan perusahaan.

Baca Juga :   Dua Kali Disuspensi BEI, Emiten Pelat Timah (NIKL) Buka Suara: Ada Apa?

Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, terutama dari segmen properti, mencatatkan kenaikan luar biasa sebesar 949,9% YoY menjadi Rp 266,6 miliar.

Penurunan Utang dan Peningkatan Rasio Gearing

Salah satu pencapaian penting lainnya adalah penurunan utang yang dikenakan bunga. SSIA berhasil menurunkan utang berbunga menjadi Rp 831,0 miliar pada kuartal III 2024, turun 59,6% YoY dari Rp 2,05 triliun pada semester I 2024. Hal ini berdampak positif terhadap rasio utang terhadap ekuitas (gearing) yang turun menjadi 10,7%, dari sebelumnya 27,3% pada akhir tahun 2023.

Peningkatan Penjualan Lahan dan Prospek Properti

Salah satu pencapaian terbesar SSIA di 2024 adalah kenaikan penjualan lahan yang luar biasa. Unit properti utama SSIA, PT Suryacipta Swadaya (SCS), melaporkan peningkatan pendapatan yang luar biasa, yakni 128,7% YoY menjadi Rp 629,2 miliar per akhir September 2024. Peningkatan ini didorong oleh lonjakan penjualan lahan yang naik 590,7% YoY menjadi Rp 387,0 miliar. SSIA berhasil menjual 141,8 hektar lahan atau senilai Rp 1,74 triliun, yang merupakan peningkatan 2.706,3% YoY dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga :   Kinerja Positif PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) di Kuartal III-2024

Sebagian besar penjualan ini berasal dari lahan Subang, dengan total 122,9 hektar, sementara 18,9 hektar lainnya berasal dari lahan Karawang. SSIA juga mengungkapkan bahwa cadangan lahan (backlog) yang dimilikinya mencapai 128,6 hektar senilai Rp 1,48 triliun, yang akan mendukung pertumbuhan bisnis properti perusahaan ke depan.

Kesimpulan: Kinerja Positif yang Berlanjut

Kinerja SSIA sepanjang kuartal III-2024 menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang solid, dengan pencapaian yang luar biasa di hampir semua segmen bisnis. Dengan pertumbuhan yang kuat di sektor konstruksi, properti, dan perhotelan, serta pengelolaan utang yang baik, perusahaan berada dalam posisi yang kuat untuk melanjutkan ekspansi dan mengoptimalkan potensi pasar.

Sebagai salah satu perusahaan yang aktif di sektor konstruksi dan properti, SSIA menunjukkan kemampuannya dalam beradaptasi dengan tantangan pasar, sambil terus mendorong pertumbuhan melalui proyek-proyek besar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dengan peningkatan laba bersih dan penguatan posisi finansial, SSIA siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di sisa tahun 2024 dan seterusnya. (Mhd)