PT Hero Global Investment: Mendorong Energi Terbarukan melalui Pembangkit Minihidro

PT Hero Global Investment: Mendorong Energi Terbarukan melalui Pembangkit Minihidro. foto dok heroglobalinvestment.com

JagatBisnis.com – PT Hero Global Investment (HGI) adalah perusahaan pengembang listrik swasta yang fokus pada energi baru terbarukan (EBT). Sejak 2017, HGI telah mengoperasikan dua unit pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) yang berlokasi di Desa Manalu Dolok, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.

Kontribusi PLTM untuk Perekonomian Lokal

Direktur Utama HGI, Robin Sunyoto, menjelaskan bahwa PLTM Parmonangan-1 dengan kapasitas 9 megawatt (MW) dan PLTM Parmonangan-2 dengan kapasitas 10 MW memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Melalui anak perusahaan PT Seluma Clean Energy (SCE) dan PT Bina Godang Energi (BGE), HGI mengelola kedua pembangkit ini, yang tidak hanya menyediakan listrik, tetapi juga menciptakan lapangan kerja.

Baca Juga :   Intip Kelanjutkan Diversifikasi Bisnis Archi Indonesia (ARCI) di Bisnis Geothermal

“Kami bersyukur keberadaan dua PLTM ini memberikan dampak positif terhadap warga. Sekitar 70% karyawan kami berasal dari masyarakat setempat, sejak proses konstruksi hingga kini,” kata Robin.

Lebih dari Sekadar Penyediaan Listrik

HGI memahami bahwa operasional PLTM tidak hanya soal penyediaan listrik, tetapi juga berkontribusi pada tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Robin menegaskan bahwa mereka berkomitmen untuk memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat. “Operasional kami adalah tentang lebih dari sekadar listrik; kami ingin menghadirkan nilai tambah bagi warga setempat,” tambahnya.

Memanfaatkan Sumber Daya Alam untuk Energi Bersih

Pembangkit listrik minihidro menjadi pilihan HGI karena dapat menawarkan biaya pokok produksi (BPP) yang kompetitif dan keandalan dalam pasokan listrik sepanjang tahun. Dengan memanfaatkan skema run-off river, HGI menghasilkan energi bersih dari aliran sungai, yang berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Baca Juga :   Program Cofiring PLTU Jeranjang: Meningkatkan Ekonomi dan Lingkungan di Lombok

Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi EBT dari hidro di Indonesia mencapai 95 Gigawatt (GW), namun baru sekitar 6,7 GW yang dimanfaatkan. Robin menyatakan, “Kami berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan bauran energi baru terbarukan dan mencapai target net zero emission pada 2060.”

Rencana Pengembangan Energi Bersih

Ke depan, HGI akan terus mencari lokasi potensial untuk pengembangan energi bersih, termasuk air, biomassa, biogas, dan solar cell. “Kami telah mengoperasikan dua unit PLTM dan akan terus mencari aliran sungai di berbagai wilayah Indonesia untuk dijadikan PLTM atau PLTA,” ungkap Robin.

Baca Juga :   Tantangan Investasi Energi Baru Terbarukan: Target 2024 Dinilai Sulit Tercapai

HGI juga memiliki beberapa proyek dalam pipeline EBT, dengan target kapasitas yang signifikan: 58 MW dari air, 8 MW dari biomassa, 6 MW dari biogas, dan 10 MW dari solar. Dengan total kapasitas pembangkit EBT mencapai 12.925 MW per 2022, pembangkit hidro masih menjadi penopang utama dalam komposisi energi terbarukan di Indonesia.

Melalui inisiatif ini, HGI tidak hanya berkontribusi pada penyediaan energi, tetapi juga berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat dan pengembangan berkelanjutan di Indonesia. (Mhd)