Tantangan Investasi Energi Baru Terbarukan: Target 2024 Dinilai Sulit Tercapai

Tantangan Investasi Energi Baru Terbarukan: Target 2024 Dinilai Sulit Tercapai. foto dok dislhk.badungkab.go.id

JagatBisnis.com – Investasi sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia menghadapi tantangan besar di tahun 2024. Menurut Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, target investasi EBT tahun ini dianggap sulit tercapai karena belum adanya percepatan signifikan dalam proyek-proyek EBT.

“Saya pesimis bisa mencapai target investasi tahun ini karena belum terlihat akselerasi yang berarti dari proyek-proyek energi terbarukan, terutama yang terdapat dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL),” ungkap Fabby pada Minggu (28/7).

Baca Juga :   Tahun Ini, Target EBT 14,5 Persen Belum Tercapai

Fabby menambahkan bahwa potensi pengembangan EBT tahun ini masih terpusat pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Ini mencakup PLTS Atap dengan potensi mencapai 800 MW-900 MW, serta PLTS utility scale yang sedang dibangun oleh PLN dan Pertamina, dan PLTS dari didieselisasi.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan investasi EBT tahun ini mencapai US$ 2,6 miliar. Namun, realisasi investasi hingga Juni 2024 baru mencapai US$ 565 juta, menurut Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi.

Baca Juga :   Bertemu Airlangga, Inggris Siap Investasi & Transfer Teknologi di Energi Terbarukan

Eniya menekankan bahwa pemerintah terus berupaya mendorong investasi di sektor EBT, meski Fabby menunjukkan bahwa capaian investasi pada semester pertama 2024 mungkin dipengaruhi oleh rendahnya realisasi investasi pada tahun 2023.

“Perlu diingat bahwa investasi pada tahun 2023 termasuk rendah dan di bawah target yang telah ditetapkan sebelumnya,” jelas Fabby. Berdasarkan data Capaian Kinerja Subsektor EBTKE ESDM pada 2023, realisasi investasi hanya mencapai US$ 1,48 miliar, atau sekitar 35,6% dari target yang ditetapkan sebesar US$ 4,16 miliar.

Baca Juga :   Intip Kelanjutkan Diversifikasi Bisnis Archi Indonesia (ARCI) di Bisnis Geothermal

Dengan latar belakang ini, tantangan besar menanti untuk mencapai target investasi EBT tahun 2024. Pemerintah dan pelaku industri harus segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mempercepat pelaksanaan proyek-proyek EBT dan memastikan pencapaian target investasi yang telah ditetapkan. (Hky)