JagatBisnis.com – PT Pelabuhan Indonesia (Persero), atau Pelindo, menekankan pentingnya mencapai efisiensi yang lebih tinggi dalam sektor logistik nasional seiring pesatnya perkembangan industri di Indonesia. Sebagai bagian dari upaya ini, Pelindo berkontribusi pada pengembangan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) yang terletak di Gresik, Jawa Timur.
Integrasi Sektor Logistik dan Industri
JIIPE, yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), merupakan kawasan terintegrasi yang menggabungkan pelabuhan laut dalam, kawasan industri, dan perumahan. Dengan infrastruktur yang canggih, JIIPE menyediakan solusi logistik yang efisien, khususnya untuk industri yang berorientasi ekspor. Kehadiran kawasan ini sangat penting untuk memperkuat rantai pasok nasional dengan fasilitas pelabuhan yang mampu menangani kapal besar, mempercepat arus barang domestik dan internasional.
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, menegaskan bahwa Pelindo berperan aktif dalam mendukung pemerintah dalam membangun ekosistem logistik nasional. “Kami melakukan pengembangan kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan, sehingga dapat meningkatkan layanan dalam mengatasi arus barang di pelabuhan,” ujarnya.
Meningkatkan Volume Lalu Lintas Barang
Dalam menghadapi kondisi ekonomi global yang stagnan, Pelindo berfokus pada peningkatan volume lalu lintas barang. Integrasi antara pelabuhan dan kawasan industri (hinterland) diharapkan dapat mendorong pertumbuhan perusahaan dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia.
Pelindo memiliki target ambisius untuk membantu pemerintah menurunkan biaya logistik dari 14,29% menjadi 8% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada periode 2024-2045. “Kami ingin mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih efisien dan kompetitif melalui kolaborasi yang solid antara pelabuhan dan industri,” tambah Arif.
Kolaborasi dengan Investor Besar
Kehadiran JIIPE telah menarik minat investor, termasuk PT Freeport Indonesia, yang baru-baru ini meresmikan smelter tembaga senilai Rp 56 triliun di kawasan tersebut. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, memproyeksikan potensi pendapatan negara sebesar Rp 80 triliun setiap tahun dari produksi smelter di Gresik.
Tony menyoroti sejumlah keuntungan yang ditawarkan oleh KEK JIIPE, seperti kesiapan lahan, perizinan, administrasi, dan dukungan infrastruktur yang lengkap. Fasilitas ini menjadi salah satu faktor utama dalam pemilihan JIIPE sebagai lokasi smelter. “Keberadaan JIIPE memberikan nilai tambah yang signifikan bagi investasi kami,” ujarnya.
Kesimpulan
Dengan pengembangan JIIPE sebagai pusat industri dan pelabuhan terintegrasi, Pelindo berkomitmen untuk mendukung efisiensi sektor logistik di Indonesia. Fasilitas modern seperti smelter Freeport diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional, mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. (Mhd)