JagatBisnis.com – Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI), Edy Suyanto, memberikan pandangannya mengenai bertambahnya jumlah kementerian dalam pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Salah satu kementerian yang menjadi sorotan ASAKI adalah Kementerian Perumahan Rakyat, yang dianggap Edy sebagai keputusan strategis dan tepat.
“ASAKI memandang positif penambahan kementerian, seperti Kementerian Perumahan Rakyat. Keputusan ini tentunya telah melalui kajian mendalam dengan mempertimbangkan kebutuhan serta tuntutan perubahan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan perekonomian global dan domestik yang semakin besar,” ungkap Edy Suyanto pada Kamis (17/10).
Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Melalui Pembangunan Perumahan
Edy menekankan bahwa program pembangunan perumahan rakyat yang ditargetkan sebanyak 3 juta unit per tahun adalah langkah konkret yang dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat daerah maupun nasional, khususnya bagi industri keramik. “Program ini akan sangat membantu pertumbuhan industri keramik dalam memenuhi kebutuhan pasar domestik yang terus meningkat,” jelasnya.
Meningkatkan Daya Saing di Pasar Global
Edy berharap, dengan pendekatan yang tepat, pemerintahan Prabowo-Gibran dapat meningkatkan daya saing industri keramik Indonesia di pasar global dan memperkuat perekonomian nasional. ASAKI meyakini bahwa di bawah kepemimpinan yang kuat seperti Prabowo Subianto, tantangan birokrasi ini dapat diatasi.
Pentingnya Kolaborasi Antar-Kementerian
Edy menegaskan pentingnya kolaborasi yang baik antar kementerian untuk menghindari tumpang tindih kewenangan yang dapat berujung pada inefisiensi. “Yang penting adalah menghilangkan ego sektoral antar-kementerian, sehingga semua dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama,” pungkasnya.
Kesimpulan
Dengan optimisme terhadap langkah-langkah strategis yang diambil oleh pemerintah baru, ASAKI berharap industri keramik Indonesia dapat tumbuh dan beradaptasi dengan cepat terhadap tuntutan pasar, serta memperkuat kontribusinya terhadap perekonomian nasional. (Hky)