Kemenperin: Pertumbuhan Produk Hilir Kelapa Sawit Capai 200 Jenis dalam 10 Tahun

Kemenperin: Pertumbuhan Produk Hilir Kelapa Sawit Capai 200 Jenis dalam 10 Tahun. foto dok astra-agro.co.id

JagatBisnis.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan perkembangan signifikan dalam industri kelapa sawit Indonesia, dengan lebih dari 200 jenis produk hilir kelapa sawit tercatat dalam kurun waktu 10 tahun, meningkat dari hanya 45 jenis sebelumnya. Hal ini menunjukkan keberhasilan hilirisasi industri yang didorong oleh inovasi dan riset.

Menurut Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, sektor perkelapasawitan, baik hulu maupun hilir, memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Kelapa sawit menjadi model sukses hilirisasi industri, menghasilkan produk turunan seperti oleofood, oleochemical, biofuel, dan biomaterial ramah lingkungan,” ungkapnya saat membuka Pekan Riset Sawit Indonesia (Perisai) 2024, pada Minggu (5/10).

Baca Juga :   Memastikan Standar Produk Elektronik di Pasar Indonesia: Langkah Kementerian Perindustrian untuk Keamanan dan Kesehatan Konsumen

Mendorong Hilirisasi Berkelanjutan

Kemenperin berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan hilirisasi kelapa sawit yang berkelanjutan dengan berbasis riset dan inovasi. Data terbaru menunjukkan nilai ekspor kelapa sawit dan turunannya mencapai Rp 450 triliun, berkontribusi 11,6% dari total ekspor nonmigas, dengan total nilai bisnis mencapai Rp 800 triliun. Sektor ini juga menyerap sekitar 16,2 juta tenaga kerja, termasuk petani kecil.

Putu juga menekankan pentingnya pembentukan konsorsium multipihak dalam riset untuk menghasilkan inovasi yang bermanfaat. Salah satu contoh sukses adalah teknologi edible-coating berbasis minyak sawit yang mampu memperpanjang masa simpan buah tropis. Riset ini, yang didukung Kemenperin, kini dalam proses sertifikasi food grade untuk komersialisasi.

Baca Juga :   Dongkrak Kinerja UMKM, Kemenperin Dorong Produk Vape Dicap SNI

Strategi Peningkatan Teknologi dan Riset

Untuk mendorong penggunaan teknologi modern, Kemenperin telah melaksanakan berbagai strategi, termasuk restrukturisasi mesin dan peralatan produksi. Selain itu, pembangunan Indonesia Manufacturing Center (IMC) diharapkan dapat memperkuat kolaborasi riset dan memfasilitasi tindak lanjut hasil riset hingga mencapai komersialisasi. Kemenperin mendorong industri pengolahan sawit untuk membangun pusat riset di Indonesia.

Perisai 2024: Menjembatani Penelitian dan Industri

Pekan Riset Sawit Indonesia (Perisai) 2024 diharapkan menjadi ajang untuk mempertemukan peneliti dan pelaku industri, mempercepat implementasi hasil riset. “Kami memandang penting acara ini, karena mencakup spektrum riset dan inovasi yang luas, dari budidaya hingga digitalisasi bisnis perkelapasawitan,” kata Putu.

Baca Juga :   Kementerian Perindustrian Dorong Perbaikan Rantai Pasok Industri Furnitur dan Kerajinan Rotan

Keberhasilan riset yang telah dikomersialisasikan menunjukkan potensi besar dari pengembangan produk hilir kelapa sawit. Dengan terus meningkatnya inovasi dan kolaborasi antara sektor industri dan riset, kontribusi kelapa sawit terhadap perekonomian Indonesia diperkirakan akan semakin signifikan, mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan. (Zan)