Ekbis  

Potensi Katalis Positif bagi PT AKR Corporindo Tbk dari Smelter Tembaga Freeport Indonesia

Potensi Katalis Positif bagi PT AKR Corporindo Tbk dari Smelter Tembaga Freeport Indonesia. foto dok akr.co.id

JagatBisnis.com – Pengoperasian smelter tembaga PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik diprediksi akan memberikan dampak positif bagi PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Perusahaan yang bergerak dalam perdagangan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) serta bahan kimia ini tengah meningkatkan kontribusi dari sektor kawasan industri.

Kehadiran Smelter Freeport sebagai Daya Tarik Investor

Direktur & Corporate Secretary AKRA, Suresh Vembu, menyatakan bahwa smelter Freeport merupakan salah satu penyewa utama di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) milik AKRA. Kehadiran smelter ini diharapkan akan menarik lebih banyak investor, khususnya dalam ekosistem logam seperti baterai, kendaraan listrik, dan energi terbarukan. Selain itu, produk-produk yang dihasilkan, seperti selenium, dapat mendorong perkembangan industri semi konduktor.

Strategi AKRA untuk mendesain JIIPE sebagai kawasan industri berat semakin terlihat. “Industri membutuhkan utilitas yang sangat besar, seperti listrik, air, dan gas. JIIPE akan menyediakan fasilitas untuk mendukung operasional tenant, sehingga menciptakan revenue stream yang stabil,” tambah Suresh.

Baca Juga :   PT Kobexindo Equipment Serahkan SIBILIA Truck Vacuum kepada PT Freeport Indonesia.

Smelter Freeport: Investasi Besar dengan Potensi Tinggi

Smelter Freeport yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 23 September 2024 ini merupakan smelter pengolahan katoda tembaga terbesar di dunia, dengan nilai investasi mencapai Rp 56 triliun. Proyeksi operasional penuh pada Desember 2024 menjadikan proyek ini semakin menarik bagi calon tenant di JIIPE.

Suresh mengungkapkan bahwa kontribusi dari bisnis kawasan industri mencapai 22% dari laba kotor konsolidasi AKRA pada semester I-2024. Dengan penjualan lahan seluas 18 hektare pada paruh pertama tahun ini, AKRA optimistis untuk mencapai target penjualan lahan 100 ha – 115 ha pada akhir tahun.

Optimisme dalam Segmen Bisnis Utama dan Ekspansi Ritel BBM

Baca Juga :   Smelter Tembaga PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Siap Berproduksi, Berpotensi Tingkatkan Ekonomi Indonesia

AKRA juga optimis terhadap kinerja segmen bisnis utamanya, perdagangan dan distribusi, yang diprediksi akan membaik pada semester II-2024. Namun, Suresh tetap waspada terhadap potensi curah hujan yang lebih tinggi akibat fenomena La Nina serta perlambatan di sektor manufaktur. “Diversifikasi bisnis kami, seperti kawasan industri dan infrastruktur logistik end-to-end, akan menopang pertumbuhan performa perusahaan secara keseluruhan,” ujarnya.

Ekspansi juga dilakukan dalam bisnis ritel BBM melalui joint venture di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) BP-AKR. Dengan penambahan 11 SPBU baru tahun ini, total SPBU BP-AKR kini berjumlah 57 unit, dan targetnya adalah mencapai 70 – 75 SPBU pada akhir tahun 2024.

Aksi Korporasi dan Rekomendasi Saham AKRA

Pemegang saham pengendali AKRA, PT Arthakencana Rayatama, menunjukkan keyakinan terhadap prospek perusahaan dengan melakukan akumulasi saham. Dalam dua hari, mereka membeli 71,5 juta lembar saham AKRA, meningkatkan kepemilikan menjadi 63,44%.

Baca Juga :   PT Freeport Indonesia Resmikan Smelter Terbesar di Dunia di Gresik, Ciptakan 2.000 Lapangan Kerja

Suresh menekankan bahwa akumulasi saham ini merupakan langkah investasi dan tidak terkait dengan rencana aksi korporasi. “Outlook AKRA masih sangat menjanjikan,” tegasnya.

Menurut Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, William Wibowo, pengoperasian smelter Freeport dan aksi akumulasi saham ini dapat menjadi daya tarik tambahan bagi saham AKRA. Secara teknikal, William merekomendasikan AKRA untuk dikoleksi, dengan support di Rp 1.455 dan resistance di Rp 1.685. RHB Sekuritas juga menempatkan rating buy untuk AKRA dengan target harga Rp 1.950.

Menutup perdagangan pekan ini, saham AKRA menguat 1,64% ke level Rp 1.550, dengan kenaikan year-to-date mencapai 5,08%. Keberadaan smelter Freeport dipastikan akan menjadi katalis positif bagi pertumbuhan bisnis AKRA di masa depan. (Zan)