Ekbis  

PT Freeport Indonesia Resmikan Smelter Terbesar di Dunia di Gresik, Ciptakan 2.000 Lapangan Kerja

PT Freeport Indonesia Resmikan Smelter Terbesar di Dunia di Gresik, Ciptakan 2.000 Lapangan Kerja. foto dok ptfi.co.id

JagatBisnis.com – PT Freeport Indonesia (PTFI) secara resmi meluncurkan smelter baru di Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE, Gresik, Jawa Timur, yang diharapkan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 2.000 orang. Dalam acara peresmian tersebut, Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, mengungkapkan bahwa jumlah ini terdiri dari 1.200 karyawan kontraktor dan 800 karyawan langsung PTFI.

Tony menjelaskan bahwa selama masa konstruksi, proyek ini telah melibatkan hingga 40.000 tenaga kerja. “Kami memulai proyek ini dengan pemancangan tiang pertama pada Oktober 2021. Kini, smelter ini menjadi smelter single line terbesar di dunia, menjadikan Freeport sebagai pemain utama dalam industri tambang tembaga hulu-hilir,” kata Tony.

Baca Juga :   Smelter Tembaga PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Siap Berproduksi, Berpotensi Tingkatkan Ekonomi Indonesia

Pembangunan smelter ini merupakan bagian dari komitmen PTFI untuk memenuhi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang diterbitkan pada 2018, serta mendukung program hilirisasi yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Smelter ini bertujuan untuk memasok kebutuhan tembaga, terutama bagi ekosistem kendaraan listrik (EV) dan transisi energi.

Baca Juga :   Pendanaan Sulit, Pembangunan Proyek Smelter Bauksit Mandek

Tony menambahkan bahwa hasil produksi dari kedua smelter PTFI, berupa katoda tembaga, akan mendukung pembangunan energi terbarukan. “Kami mampu menyediakan hingga 200 gigawatt untuk pembangkit listrik tenaga surya dan 800 gigawatt untuk pembangkit listrik tenaga air setiap tahunnya. Konsentrat tembaga yang digunakan di Gresik ini berasal dari tambang kami yang terbesar di dunia di Tanah Papua,” jelasnya.

Baca Juga :   Perpanjangan IUPK PT Freeport Indonesia: Proses Berlanjut di Tengah Ketegangan dan Komitmen Pembangunan

Smelter ini mencakup area seluas 104 hektare, dan selain katoda tembaga, juga memproduksi lumpur anoda yang akan dimurnikan menjadi emas, perak, dan Platinum Group Metals (PGM) di Precious Metal Refinery (PMR).

Dengan langkah ini, PT Freeport Indonesia tidak hanya memperkuat posisinya di industri global, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ekonomi dan energi terbarukan di Indonesia. (Hky)