JagatBisnis.com – Himpunan Penyewa dan Pengusaha Ritel Indonesia (Hippindo) menegaskan bahwa dualisme yang terjadi di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) tidak memberikan dampak signifikan terhadap industri ritel. Pernyataan ini disampaikan setelah Anindya Bakrie terpilih sebagai Ketua Umum Kadin yang baru melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada 14 September lalu.
Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah, menegaskan bahwa Hippindo, sebagai asosiasi independen, tetap fokus pada pengelolaan sektor ritel dan ekosistemnya. “Hippindo berdikari dan tidak terikat langsung dengan Kadin. Kami mendukung siapa saja yang didukung oleh pemerintah, karena Kadin berfungsi sebagai mitra pemerintah sesuai amanat undang-undang,” ujar Iduansjah pada 16 September.
Menurut Iduansjah, meskipun ada dualisme di Kadin, operasional dan fungsi utama Hippindo dalam mengelola industri ritel tetap berjalan lancar. “Dualisme Kadin sebenarnya tidak berdampak signifikan pada industri ritel. Kami tetap melaksanakan tugas dan program kami dengan baik. Jika ada acara atau kegiatan yang melibatkan Kadin, kami akan mengirimkan surat ke alamat Kadin yang berlaku saat ini,” jelasnya.
Dia juga mencatat bahwa tantangan yang muncul dari dualisme Kadin lebih berhubungan dengan koordinasi dan komunikasi, khususnya dalam hal menghadiri acara atau mengundang diskusi. “Kendala utama adalah dalam hal koordinasi, karena kami perlu menentukan dengan siapa kami harus berkoordinasi. Namun, hal ini tidak mengganggu pelaksanaan tugas dan program kami,” tambah Iduansjah.
Dengan penegasan ini, Hippindo menunjukkan komitmennya untuk terus berfokus pada pengembangan industri ritel meskipun situasi di Kadin mengalami perubahan. (Zan)