JagatBisnis.com – JAKARTA – Pengamat Ekonomi Digital dari Institute for Development and Economics and Finance (INDEF), Izzudin Al Farras, menyambut positif keputusan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) untuk menarik diri dari pasar Vietnam. Menurut Farras, langkah ini merupakan bagian dari strategi keunggulan komparatif yang dirancang untuk memperkuat posisi perusahaan di pasar yang lebih menjanjikan, yakni Indonesia.
GoTo, yang melalui Gojek menjadi pemimpin pasar di Indonesia, memutuskan untuk fokus pada potensi yang masih besar di pasar domestik. Farras menggarisbawahi bahwa Indonesia, dengan bonus demografi dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, menawarkan peluang yang sangat luas di sektor ekonomi digital. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai pasar utama bagi berbagai perusahaan teknologi global.
“Keputusan GoTo untuk meninggalkan pasar Vietnam adalah langkah strategis untuk memaksimalkan potensi yang ada di Indonesia. Ini merupakan strategi umum yang digunakan oleh banyak perusahaan untuk fokus pada kekuatan inti mereka,” ujar Farras dalam keterangannya pada Kamis (5/9).
Indonesia Lebih Menjanjikan dibandingkan Vietnam
Farras menjelaskan bahwa Indonesia memiliki pangsa pasar yang jauh lebih besar dibandingkan Vietnam. Meskipun kontribusi pasar Vietnam tidak signifikan bagi GoTo, keputusan ini lebih kepada efisiensi operasional. Dengan memusatkan perhatian pada pasar yang lebih besar dan potensial seperti Indonesia, GoTo berharap dapat mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.
“Indonesia memiliki banyak daerah sub-urban dan rural yang belum digarap sepenuhnya oleh perusahaan teknologi. Ini adalah peluang besar bagi Gojek untuk memperluas penetrasi pasar di masa depan,” jelas Farras.
Potensi Pertumbuhan yang Masih Luas
Menurut laporan Google, sektor transportasi dan pengantaran makanan online di Indonesia masih memiliki ruang pertumbuhan yang lebih besar dibandingkan Vietnam. Diperkirakan nilai transaksi kedua layanan ini di Indonesia akan mencapai US$ 2 miliar hingga tahun 2025, sedangkan di Vietnam diprediksi hanya mencapai US$ 1 miliar.
Dalam pernyataan resminya, GoTo mengungkapkan bahwa kontribusi operasional Gojek di Vietnam kurang dari 0,5% dari keseluruhan nilai transaksi kotor (GTV) Grup GoTo pada kuartal II-2024. Oleh karena itu, perusahaan yakin keputusan untuk keluar dari pasar Vietnam tidak akan berdampak signifikan pada kinerja bisnis dan keuangan secara keseluruhan.
Dengan fokus yang lebih tajam pada pasar domestik yang luas dan potensial, GoTo diharapkan dapat memperkuat posisinya di Indonesia dan memaksimalkan peluang yang ada untuk pertumbuhan bisnis di masa depan. (Hky)