JagatBisnis.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dengan sejumlah badan usaha meluncurkan program konversi 1.000 unit motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik secara gratis untuk masyarakat di wilayah Jabodetabek. Program ini diharapkan dapat mempercepat transisi penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk mendukung pelaksanaan konversi motor listrik yang sebelumnya telah dijalankan oleh pemerintah. Namun, menurutnya, program tersebut belum mencapai hasil yang optimal.
“Kita sudah sediakan anggaran tahun lalu sekitar Rp 350 miliar. Tapi ini tidak laku. Saya sebutkan karena hanya sekitar angkanya 500-an dari target 50 ribu,” ungkap Dadan dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Kamis (22/8).
Untuk mendorong keberhasilan program ini, pemerintah memberikan insentif sebesar Rp 10 juta per unit motor yang dikonversi. Dana tambahan untuk menutup biaya konversi berasal dari CSR (Corporate Social Responsibility) berbagai badan usaha. Dadan menjelaskan bahwa biaya tambahan untuk konversi bervariasi, tergantung pada jenis motor, dengan kisaran antara Rp 5 juta hingga Rp 7 juta.
“Ini dibantu memang dari Rp 10 juta plus CSR. Jadi memang masih ada additional fee yang Rp 10 juta plus Rp 7 juta atau Rp 5 juta atau Rp 6 juta. Kan bervariasi tergantung jenis motornya,” tambah Dadan.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menegaskan bahwa program ini juga diharapkan dapat berkontribusi pada target penurunan emisi sebesar 132,25 juta ton.
“Walaupun itu bukan hanya dari konversi kendaraan listrik, tetapi dari berbagai efisiensi energi lainnya, yang merupakan 32 persen dari target kita yang harus menurunkan emisi 358 juta ton sampai dengan 2030,” ujar Eniya dalam kesempatan yang sama.
Eniya mengungkapkan bahwa hingga saat ini sudah ada 788 pengajuan untuk program konversi motor listrik. Dari jumlah tersebut, 592 unit masih dalam proses konversi, sedangkan 196 unit telah menerima bantuan.
Program konversi motor listrik ini melibatkan sejumlah badan usaha besar, termasuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Freeport Indonesia (PTFI), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Pupuk Indonesia, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Dengan adanya program ini, pemerintah berharap semakin banyak masyarakat yang beralih ke kendaraan listrik, seiring dengan upaya mencapai target emisi yang lebih rendah dan mendorong penggunaan energi bersih di Indonesia. (Mhd)