JagatBisnis.com – PT Indosat Tbk (ISAT), yang kini dikenal sebagai Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH), mengumumkan rencana untuk melakukan pemecahan saham atau stock split dengan rasio 1:4. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas saham perusahaan dan menarik minat investor ritel, terutama investor muda.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pemecahan saham dengan rasio 1:4 akan mengubah nilai nominal saham Seri B ISAT. Dari semula Rp 100 per saham, nilai nominal saham akan turun menjadi Rp 25 per saham. Sebagai dampaknya, jumlah saham Seri B yang ditempatkan dan disetor penuh juga akan meningkat signifikan dari 8,06 juta menjadi 32,25 juta.
Manajemen Indosat menjelaskan bahwa pemecahan saham ini merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan likuiditas saham dan mempermudah akses bagi investor, terutama investor individu. “Kami berharap pemecahan saham ini dapat meningkatkan likuiditas saham dan menarik minat investor ritel, khususnya investor muda,” tulis manajemen ISAT dalam keterangan resminya.
Untuk merealisasikan stock split ini, ISAT akan mengajukan permohonan persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 24 September 2024.
Jika proses ini berjalan lancar, tanggal akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di seluruh pasar akan jatuh pada 11 Oktober 2024. Selanjutnya, tanggal efektif pelaksanaan pemecahan saham direncanakan pada 14 Oktober 2024. Pada hari yang sama, perdagangan saham dengan nilai nominal baru akan dimulai di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi.
Dengan pemecahan saham ini, diharapkan saham Indosat akan lebih terjangkau bagi investor ritel, yang dapat memperkuat posisi perusahaan di pasar saham dan meningkatkan minat investor terhadap saham ISAT. (Zan)