JagatBisnis.com – PT Hutama Karya (Persero) Tbk baru saja mengamankan dua kontrak besar senilai total Rp 484 miliar yang menandai ekspansi signifikan perusahaan di sektor infrastruktur. Kontrak-kontrak ini meliputi proyek pembangunan Gedung Infrastruktur Tahap 2 Kawasan Karawang Paket 9 untuk Bank Indonesia dan proyek Rehabilitasi Jalan Kota Paket 11 Seksi Kota Maliana Tahap 2 di Timor Leste.
Menurut EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, proyek Gedung Infrastruktur Tahap 2 Kawasan Karawang Paket 9 adalah bagian dari inisiatif pembangunan Sentra Pengolahan Uang (SPU) oleh Bank Indonesia. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas dalam pengelolaan uang rupiah di Indonesia.
“Proyek ini bernilai Rp 166 miliar dan direncanakan akan berlangsung selama 240 hari kalender, dimulai sejak Juni 2024 dan ditargetkan selesai pada Februari 2025,” jelas Adjib dalam siaran pers. Proyek ini mencakup pekerjaan persiapan, pembangunan akses jalan, utilitas, serta mechanical, electrical, and plumbing (MEP).
Di sisi lain, Hutama Karya juga menandatangani kontrak untuk proyek Rehabilitasi Jalan di Kota Maliana, Timor Leste. Kontrak ini ditandatangani oleh EVP Divisi Sipil Umum Hutama Karya periode 2019-2024, Ari Asmoko, dan Menteri Pekerjaan Umum Republik Demokratik Timor Leste, Samuel Marçal, pada 4 Juli 2024.
Proyek rehabilitasi ini melibatkan perbaikan jalan utama sepanjang 18,8 km di Kota Maliana, yang merupakan pusat ekonomi di Distrik Bobonaro, Timor Leste. “Proyek ini adalah langkah besar bagi Hutama Karya untuk menjadi pemimpin di bidang infrastruktur jalan internasional,” tambah Adjib. Proyek ini bertujuan untuk memperbaiki kerusakan yang mengganggu pasokan barang dan mobilitas di kota tersebut.
Pekerjaan dalam proyek ini meliputi penggalian tanah, penyiapan badan jalan, timbunan lapis pondasi, pengaspalan, serta pembuatan saluran drainase dan trotoar. Dengan target penyelesaian pada September 2025, Hutama Karya telah menyiapkan strategi percepatan yang mencakup pemahaman mendalam tentang kondisi eksisting, rencana mitigasi, dan koordinasi intensif dengan pihak terkait.
Adjib menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa pencapaian kontrak ini akan menambah portofolio Hutama Karya dan memperluas cakupan proyek perusahaan hingga ke luar negeri. “Kami berkomitmen untuk mendukung pembangunan fasilitas pengelolaan keuangan negara serta memperluas jangkauan proyek kami secara internasional,” tutup Adjib.
Dengan proyek-proyek ini, Hutama Karya semakin menunjukkan kemampuannya dalam menangani proyek-proyek berskala besar dan beragam, baik di dalam negeri maupun di pasar global. (Mhd)