JagatBisnis.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan rencana signifikan dalam sektor minyak dan gas, dengan target penambahan produksi minyak lebih dari 100.000 barel per hari (bph) dari enam lapangan migas yang diperkirakan akan mulai beroperasi pada periode 2024 hingga 2027.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan, “Pada jangka pendek, kami memiliki enam lapangan migas yang diharapkan bisa mulai berproduksi pada tahun 2028 dengan tambahan produksi sekitar 100.000 barel per hari. Selain itu, kami juga fokus pada peningkatan recovery dari sumur-sumur yang ada. Dulu, recovery rate hanya sekitar 30%, dan kami minta Pertamina untuk meningkatkan angka tersebut hingga 50%.”
Pertamina akan berkolaborasi dengan perusahaan yang memiliki keahlian dalam teknologi untuk meningkatkan efisiensi ini. Arifin menambahkan, “Bulan lalu, kami mengunjungi China, yang memiliki teknologi canggih untuk meningkatkan recovery di atas 50%. Kami berharap teknologi ini dapat membantu dalam meningkatkan produksi.”
Berikut adalah enam lapangan migas yang akan menambah produksi minyak dalam beberapa tahun ke depan:
1. **Forel**: Dikelola oleh Medco S. Natuna Sea B, dengan kapasitas produksi 10.000 bph, diharapkan mulai beroperasi pada kuartal IV-2024.
2. **Ande-Ande Lumut**: Dikelola oleh Prima Energy NW Natuna Pte. Ltd., dengan kapasitas produksi 20.000 bph, dijadwalkan onstream pada kuartal I-2028.
3. **Singa Laut Kuda Laut**: Dikelola oleh Harbour Energy, dengan kapasitas produksi 20.313 bph, diharapkan mulai beroperasi pada kuartal IV-2026.
4. **Hidayah**: Dikelola oleh Petronas North Madura, dengan kapasitas produksi 25.276 bph, direncanakan mulai beroperasi pada kuartal I-2027.
Selain itu, pemerintah juga berencana menambah lifting melalui pengeboran dua sumur di Wilayah Kerja Rokan dan pelaksanaan infield drilling di area klastik.
Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan kapasitas produksi minyak nasional dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada. (Zan)