Ekbis  

Transformasi Pos Indonesia: Mengubah Wajah Logistik untuk Mencapai “Indonesia Emas 2045”

Transformasi Pos Indonesia: Mengubah Wajah Logistik untuk Mencapai "Indonesia Emas 2045". foto dok data.sragenkab.go.id

JagatBisnis.com  – Dalam dua tahun terakhir, PT Pos Indonesia telah mengukir langkah besar dengan melakukan transformasi menyeluruh dari perusahaan kurir menjadi perusahaan logistik. Langkah strategis ini tidak hanya merespons potensi pasar logistik yang sangat besar di Indonesia tetapi juga bertujuan membantu pemerintah menekan biaya logistik domestik.

Menurut Direktur Business Development and Portfolio Management Pos Indonesia, Prasabri Pesti, transformasi ini diawali dengan perubahan logo perusahaan. Langkah ini menjadi simbol semangat baru Pos Indonesia dalam memantapkan posisinya sebagai perusahaan logistik terkemuka. “Perubahan logo merupakan bagian dari upaya kami untuk menegaskan tujuan kami sebagai perusahaan logistik dan komitmen untuk mendukung pencapaian visi pemerintah dalam ‘Indonesia Emas 2045’,” ungkap Prasabri dalam Indonesia Brand Forum 2024 yang bertajuk “Elephant Learns Flamenco: BUMN Menuju Indonesia Emas 2045”.

Baca Juga :   PT Pos Indonesia Raih SNI Sistem Manajemen Anti Penyuapan

Dalam forum yang digelar di Telkom Landmark Tower, Prasabri memaparkan bahwa pasar logistik Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, mencapai Rp 1.400 triliun. Sayangnya, hingga saat ini belum ada satu perusahaan pun yang mampu mendominasi sektor ini sepenuhnya. Ini menandakan adanya peluang besar bagi Pos Indonesia untuk meraih posisi strategis di pasar logistik.

Namun, transformasi ini juga menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal tingginya biaya logistik. Data menunjukkan bahwa biaya logistik di Indonesia masih sekitar 14%, sementara rata-rata global berada di angka 12%. “Kami berkomitmen untuk membantu menekan biaya logistik nasional melalui transformasi bisnis kami,” ujar Prasabri.

Baca Juga :   Menurunkan Biaya Logistik: Pemerintah Targetkan 8% dari PDB hingga 2045

Untuk mengatasi tantangan ini, Pos Indonesia berfokus pada perubahan dari perusahaan kurir atau jasa paket menjadi perusahaan logistik yang lebih komprehensif. Prasabri menjelaskan, transformasi ini merupakan bagian dari visi besar pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia sebagai salah satu ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2045. Dengan memanfaatkan sumber daya dan infrastruktur yang dimiliki, Pos Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan produktivitas sektor ekonomi serta integrasi ekonomi domestik.

Seiring dengan usianya yang genap 278 tahun pada bulan Agustus ini, Pos Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan bertransformasi. Langkah-langkah ini meliputi pembentukan klaster logistik, di mana Pos Indonesia berperan sebagai Project Management Office (PMO). Dengan pendekatan ini, diharapkan terjadi efisiensi yang dapat menurunkan biaya logistik nasional ke tingkat yang lebih kompetitif.

Baca Juga :   Pos Indonesia Mulai Bagikan Bansos Sembako dan PKH Tahap 2 di Bali

Strategi yang diterapkan oleh Pos Indonesia tidak hanya memiliki dampak signifikan bagi operasional perusahaan tetapi juga bagi perekonomian nasional secara keseluruhan. Pada tahap pertama, Pos Indonesia akan bersinergi dengan berbagai platform untuk menciptakan produk bersama. Tahap kedua, yang dijadwalkan tahun depan, akan melibatkan sinergi aset, dan tahap akhir akan berfokus pada kepemilikan bersama.

Dengan transformasi yang terus dijalankan, Pos Indonesia tidak hanya beradaptasi dengan perubahan zaman tetapi juga meredefinisi cara logistik dikelola di Indonesia. Langkah ini bertujuan untuk mencapai keunggulan operasional serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (Mhd)