Menurunkan Biaya Logistik: Pemerintah Targetkan 8% dari PDB hingga 2045

Menurunkan Biaya Logistik: Pemerintah Targetkan 8% dari PDB hingga 2045. foto dok simplidots.com

JagatBisnis.com – Pemerintah Indonesia memiliki target ambisius untuk menurunkan biaya logistik dari 14,29% menjadi 8% dari Produk Domestik Bruto (PDB) guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang lebih efisien dan kompetitif. Target ini disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Seminar Nasional Sehari bertemakan “Peningkatan Kinerja Logistik di Indonesia: Refleksi, Tantangan, dan Peluang Sistem Logistik Nasional” yang digelar di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Kamis (25/7).

“Strategi pengembangan logistik untuk periode 2024-2045 mencakup beberapa aspek penting,” kata Menhub. “Kami akan fokus pada transformasi digital layanan logistik, pengurangan biaya transportasi, optimalisasi pemanfaatan tol laut, penguatan konektivitas, serta peningkatan aksesibilitas antarwilayah.”

Baca Juga :   Indonesia-Peru Mulai Perundingan, IP-CEPA Ditargetkan Rampung November 2024

Menhub menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia terus berupaya untuk menurunkan biaya logistik melalui pendekatan yang komprehensif. Tren Logistic Performance Index (LPI) Indonesia menunjukkan perkembangan yang positif, bahkan Indonesia kini mulai mendekati peringkat LPI Filipina.

“Efisiensi logistik transportasi merupakan prioritas utama bagi para pelaku logistik. Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, perlu ada penurunan biaya logistik dan penanganan berbagai tantangan yang ada,” ujar Menhub.

Sebagai bagian dari upaya ini, pemerintah menerapkan National Logistic Ecosystem (NLE) yang diatur dalam Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional. NLE ini telah diimplementasikan di berbagai pelabuhan dan bandara, yang terbukti meningkatkan efisiensi waktu dan biaya layanan. Saat ini, terdapat 264 pelabuhan yang telah menggunakan Inaportnet, dengan 46 pelabuhan terintegrasi dalam NLE, dan 6 bandara telah menerapkan Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT).

Baca Juga :   ALFI Sebut Potensi Investasi Asing di Sektor Logistik Indonesia Sangat Besar

Menhub juga menekankan pentingnya digitalisasi untuk mendukung penerapan NLE. “Kami terus mendorong perbaikan layanan melalui digitalisasi, khususnya dalam layanan kapal, barang, dan penumpang,” tambahnya.

Namun, Menhub memperingatkan agar semua pihak tetap waspada dan tidak lengah. Inovasi, adaptasi dengan perkembangan global, dan kerja sama dalam semangat “Indonesia Incorporated” sangat diperlukan. “Komitmen bersama antara penyedia dan pengguna jasa logistik, kolaborasi antar kementerian, lembaga, pemerintah pusat dan daerah, serta pihak swasta sangat penting untuk mewujudkan efisiensi sistem logistik nasional,” tegas Menhub.

Baca Juga :   Tingkatkan Layanan Logistik, Subholding Pelindo Pertahankan Sertifikasi ISO Series

Menhub juga memberikan apresiasi kepada ITB atas inisiatifnya menyelenggarakan seminar ini. Menurutnya, seminar ini bukan hanya forum diskusi, tetapi juga langkah konkret dalam upaya meningkatkan kinerja logistik nasional.

Acara ini dihadiri oleh Ketua Komisi V DPR RI (2014-2019) Fary Djemy Francis, Rektor ITB Reini Wirahadikusumah, dan Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan dan Pengembangan ITB Muhamad Abduh. (Mhd)