JagatBisnis.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat dengan kenaikan sebesar 0,72 persen, mencerminkan sentimen positif di kalangan investor. Pada saat yang sama, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga menunjukkan penguatan, mencapai Rp 15.955 per dolar AS. Kombinasi ini mengindikasikan optimisme yang meningkat terhadap kondisi ekonomi domestik.
Penguatan IHSG dipicu oleh sektor teknologi dan perbankan yang menunjukkan performa impresif. Saham-saham unggulan seperti Bank Central Asia (BBCA), Bank Mandiri (BMRI), dan perusahaan teknologi seperti Bukalapak dan GoTo mengalami kenaikan signifikan. “Investor tampaknya merespons positif laporan keuangan kuartal pertama yang solid dari beberapa perusahaan besar serta ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang kuat,” ujar Ahmad Subekti, analis pasar di Trimegah Securities.
Di sisi lain, penguatan rupiah terhadap dolar AS juga menjadi sorotan. Nilai tukar yang menguat ini mencerminkan keyakinan pasar terhadap stabilitas ekonomi Indonesia di tengah kondisi global yang tidak menentu. “Rupiah yang menguat memberikan sinyal bahwa investor asing melihat Indonesia sebagai tujuan investasi yang menarik dan stabil,” kata Mira Pratiwi, ekonom di Bank Mandiri.
Kebijakan moneter yang akomodatif dari Bank Indonesia turut berkontribusi terhadap penguatan rupiah. Dengan mempertahankan suku bunga pada level yang mendukung pertumbuhan ekonomi, Bank Indonesia berhasil menjaga inflasi tetap terkendali dan menarik arus masuk modal asing. “Kebijakan moneter yang bijaksana dan stabilitas politik yang relatif terjaga membuat Indonesia semakin menarik bagi investor global,” tambah Pratiwi.
Namun, para analis mengingatkan bahwa meskipun kondisi pasar saat ini menunjukkan tren positif, investor perlu tetap waspada terhadap berbagai risiko eksternal. “Ketidakpastian global seperti kebijakan moneter The Fed, perang dagang, dan fluktuasi harga komoditas masih bisa mempengaruhi sentimen pasar,” ujar David Hartono, kepala riset di Mirae Asset Sekuritas.
Bagi investor domestik, kenaikan IHSG dan penguatan rupiah ini menjadi sinyal positif untuk terus memanfaatkan momentum pasar. “Ini adalah waktu yang baik untuk melihat peluang investasi di saham-saham yang memiliki fundamental kuat dan prospek pertumbuhan yang cerah,” kata Hartono.
Dengan latar belakang ini, pekan ini diharapkan menjadi periode yang menarik bagi pasar saham Indonesia. IHSG yang menguat dan rupiah yang stabil menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap ekonomi Indonesia tetap tinggi, membuka peluang bagi pertumbuhan yang berkelanjutan di tengah tantangan global.
(tia)