Dharma Satya (DSNG) Yakin Melanjutkan Tren Kinerja Positif Sampai Akhir 2024

jagatbisnis.com – JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) berupaya terus meningkatkan kinerja bisnisnya sepanjang 2024 seiring harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang berpotensi tumbuh positif.

Sebagaimana diketahui, DSNG meraih kenaikan pendapatan 7,9% year on year (YoY) menjadi Rp 2,23 triliun pada kuartal I-2024. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk DSNG juga naik 5,75% YoY menjadi Rp 226,06 miliar.

Chief Finansial Officer Dharma Satya Nusantara Jenti Widjaja menyampaikan, bisnis kelapa sawit pada 2024 memiliki peluang pertumbuhan yang cukup baik dengan harga CPO yang diprediksi berkisar RM 3.700—4.300 per ton.

Permintaan CPO pun akan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ketersediaan suplai minyak kedelai dan minyak nabati lainnya di pasar global. “Sebab, sifat minyak nabati adalah saling mensubtitusi,” ujar Jenti, Selasa (7/5) malam.

Selain itu, kebijakan biodiesel Amerika Serikat yang menggunakan minyak kedelai serta peningkatan kapasitas produksi biodiesel China yang berbasis Fatty Acid Methyl Ester (FAME) akan berdampak pada dinamika suplai dan permintaan minyak nabati.

Faktor lainnya adalah implementasi mandatori B35 oleh pemerintah yang dijalankan sejak Agustus 2023 diperkirakan akan terus berlanjut dan berpotensi mendongkrak permintaan CPO di pasar domestik.

Lebih lanjut, permintaan CPO juga akan lebih baik mengingat ketersediaan pupuk kini sudah mencukupi dengan kondisi harga yang mulai melandai. Alhasil, ini akan mendorong pengaplikasian pupuk sehingga berpengaruh positif terhadap produktivitas kebun sawit.

Jenti menambahkan, fenomena La Nina yang membawa hujan lebih banyak akan membantu perusahaan dalam produksi tandan buah segar (TBS), terutama setelah mengalami kekeringan akibat El Nino.

Namun, DSNG mewaspadai bahwa curah hujan yang berlebihan tentu dapat menghambat proses evakuasi buah yang berdampak pada produktivitas. Lantas, sampai akhir 2024, DSNG memproyeksikan pertumbuhan penjualan sebesar 5%. (Hfz)