IHSG Terpuruk! Saham Rontok dan Rupiah Makin Tertekan

JagatBisnis.com –  Pasar modal Indonesia kembali mengalami hari yang kelabu pada Rabu (17/4). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,47 persen ke level 7.130,84, diiringi dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Penurunan IHSG diwarnai oleh aksi jual investor, terutama pada sektor perbankan, keuangan, dan komoditas. Saham-saham unggulan seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Telkom Indonesia (TLKM), dan Adaro Energy (ADRO) mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Analis dari Mirae Asset Sekuritas, Kevin Aprilio, mengatakan bahwa penurunan IHSG disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya ketidakpastian global, kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika (The Fed), dan penurunan harga komoditas.

Baca Juga :   IHSG Tergelincir 0,4 Persen, Rupiah Terlemah Sejak Januari di Rp15.771/US$

“Ketidakpastian global akibat perang di Ukraina dan kebijakan moneter The Fed yang agresif masih menjadi sentimen negatif bagi pasar,” ujar Kevin.

Baca Juga :   OJK Perbarui Aturan Laporan Kepemilikan Saham, Investor Wajib Tahu!

Sementara itu, nilai tukar rupiah melemah 0,28 persen ke level Rp 16.222 per dolar AS. Pelemahan rupiah ini dipicu oleh aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia.

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, mengatakan bahwa pelemahan rupiah akan terus berlanjut jika Bank Indonesia (BI) tidak mengambil langkah-langkah yang tegas.

Baca Juga :   Bank Mandiri dan BRI Terbang Tinggi, Cetak Rekor Baru Harga Saham!

“BI perlu melakukan intervensi di pasar valas untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Selain itu, BI juga perlu mendorong ekspor dan meningkatkan investasi asing,” ujar Bhima.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO