JagatBisnis.com – Prabowo Subianto, presiden terpilih Indonesia, menegaskan komitmennya untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Jepang dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Fumio Kishida di Tokyo. Dalam dialog yang konstruktif, Prabowo menekankan pentingnya keamanan dan kerja sama ekonomi yang lebih dalam antara kedua negara.
Pernyataan ini menjadi sorotan setelah Prabowo baru-baru ini menyampaikan aspirasi serupa kepada Presiden Cina, Xi Jinping, hanya dua hari sebelumnya. Dengan kunjungan luar negeri pertamanya sejak kemenangannya dalam pemilihan presiden pada bulan Februari, Prabowo secara jelas menegaskan bahwa Indonesia mengutamakan hubungan yang erat dengan kedua kekuatan besar di Asia.
Di tengah persaingan geopolitik di kawasan Asia Tenggara, Prabowo juga bertemu dengan Menteri Pertahanan Jepang, Minoru Kihara, untuk membahas isu-isu keamanan regional. Kedatangannya ke Jepang sebelum pelantikannya pada bulan Oktober menunjukkan keseriusannya dalam membangun kemitraan yang kuat di tingkat internasional.
Namun, terpilihnya Prabowo tidak lepas dari kontroversi. Kritik dari kelompok hak asasi manusia tentang masa lalunya dalam militer, termasuk tuduhan penculikan aktivis mahasiswa pada tahun 1998, telah menimbulkan kekhawatiran. Prabowo sendiri membantah tuduhan tersebut, tetapi dampaknya tetap menjadi perdebatan dalam politik Indonesia. (tia)