JagatBisnis.com – Erupsi Gunung Semeru terpantau sekitar pukul 08.07 WIB, Sabtu (23/3/2024) terlihat kolom asap setinggi 1.000 meter membubung dengan intensitas tebal, condong mengarah ke sisi barat laut.
Berdasarkan laporan periodik Pos Pengamatan Gunung Api Semeru 6 jam terakhir, seismograf merekam 20 kali gempa letusan dengan amplitudo maksimal 10 sampai 22 milimeter dengan durasi 137 detik.
Selain itu, Gunung Semeru juga alami 5 kali gempa hembusan, 1 kali gempa tremor harmonik, 1 kali gempa tektonik lokal dan 5 kali gempa tektonik jauh.
Menyusul tingginya aktivitas letusan Gunung Semeru, Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi meminta masyarakat khususnya yang bermukim di kaki Gunung Semeru untuk mewaspadai potensi hujan abu yang bisa terjadi.
Hingga saat ini, status Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa ini masih berada di level 3 atau Siaga.
Berdasarkan rekomendasi pusat vulkanologi mitigasi dan bencana geologi, masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di radius 13 kilometer dari puncak dan 500 meter dari sepadan sungai sepanjang jalur aliran lahar sejauh 17 kilometer karena berpotensi terjadi perluasan awan panas guguran. (tia)