Dugaan Perundungan di Gunungkidul Berakhir Damai

JagatBisnis.com –  Kasus dugaan perundungan yang terjadi di sebuah SMP negeri di Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, berakhir damai. Keluarga korban dan keluarga terduga pelaku sepakat mengakhiri masalah ini secara kekeluargaan.

“Upaya mediasi pada hari Kamis, 22 Februari 2024 di sekolah dengan keputusan diselesaikan secara kekeluargaan dan menyadari bahwa ini tanggung jawab semua pihak,” kata Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul Nunuk Setyowati dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Sabtu (24/2).

Baik korban RAN maupun terduga pelaku RH diketahui merupakan penyandang disabilitas. RAN terlahir dengan satu tangan, sementara RH diketahui tunagrahita.

Baca Juga :   Kasus Bullying di Pontianak Diminta Jangan Terulang Lagi

Dari hasil klarifikasi, diketahui peristiwa terjadi pada 21 Februari lalu. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, setelah salat zuhur atau jam istirahat kedua, RH mendatangi RAN sembari menendang-nendang triplek gudang prakarya.

Baca Juga :   Kasus Siswi SMP di Kabanjahe Gebuki Siswi Lain Berakhir Damai

Lalu RAN mengingatkannya dengan menyebut nama orang tua RH dan dibalas dengan ejekan oleh RH. Keributan kemudian terjadi di antara keduanya.

“Kejadian hanya dilakukan antara keduanya, tidak ada pihak (teman) lain yang melakukan penyerangan terhadap pihak tertentu,” jelasnya.

Selain telah membawa RAN ke rumah sakit, Dinas Pendidikan Gunungkidul juga melakukan pendampingan secara fisik dan psikologis pada kedua pihak dan keluarga.

Baca Juga :   Bullying terhadap Belasan Adik Kelasnya, Pelaku Diamankan Polisi

Sementara itu dalam surat kesepakatan damai, pihak keluarga RH bersedia membantu pihak keluarga RAN sebesar Rp 1 juta dan telah disepakati kedua belah pihak.

“Kami pihak pertama dan pihak kedua berjanji dan sepakat mengakhiri kesalahpahaman dan perselisihan kami serta saling memaafkan dengan mentaati pernyataan kami,” tulis surat yang ditandatangani dua keluarga tersebut. (tia)

MIXADVERT JASAPRO